Sensor Hati: Algoritma Asmara, Sentuhan Tak Terdeteksi

Dipublikasikan pada: 09 Jul 2025 - 01:15:09 wib
Dibaca: 140 kali


Di labirin data, jiwaku mencari,
Sosokmu hadir, bagai kode terpatri.
Algoritma asmara mulai bersemi,
Menghitung peluang, di antara biner sepi.

Matamu layar, menampilkan pesona,
Rangkaian piksel yang membuatku terpesona.
Senyummu notifikasi, hadir tak terduga,
Memicu neuron, di sistem saraf purba.

Jari jemarimu menari di atas kaca,
Menyusun kata, menyampaikan rasa.
Namun, hatiku ragu, tersembunyi di balik maya,
Adakah getar yang sama, ataukah hanya rekayasa?

Sentuhan tak terdeteksi, hadir di ruang siber,
Emotikon menggantikan, peluk dan ciuman mesra.
Keyboard menjadi saksi, bisu dan setia,
Menyimpan semua kode, cinta yang terpendam lama.

Kucoba dekripsi, setiap pesan yang kau kirim,
Mencari makna tersembunyi, di balik kata yang tersisih.
Apakah ini cinta sejati, ataukah hanya ilusi,
Yang diciptakan oleh algoritma, tanpa substansi?

Namun, di balik layar, aku merasakan sesuatu,
Getaran halus, yang tak bisa kupungkiri.
Ada koneksi yang terjalin, kuat dan bermutu,
Melebihi sekadar kode, dan sirkuit terpatri.

Aku memberanikan diri, mengirimkan sinyal,
Sebuah ajakan bertemu, di dunia nyata yang fana.
Dengan jantung berdebar, kuharap kau menyahut,
Mengungkapkan rasa, yang selama ini terbelenggu.

Kau balas pesanku, dengan jawaban yang hangat,
"Aku juga merasakan, getar yang sama, sayang."
Lega kurasa, bagai program yang berhasil dieksekusi,
Algoritma asmara, ternyata bukan hanya khayalan.

Kita bertemu, di sebuah kafe sederhana,
Di antara hiruk pikuk kota, kita berdua bicara.
Matamu menatapku, dengan penuh kehangatan,
Menghapus semua keraguan, dan ketidakpastian.

Sentuhan tak terdeteksi, kini menjadi nyata,
Jari-jarimu menggenggam, jemariku erat.
Bukan lagi kode, atau piksel semata,
Tapi kehangatan kulit, dan detak jantung yang berdebar.

Algoritma asmara, membawaku padamu,
Dari dunia maya, hingga ke dunia nyata.
Kini kusadari, cinta bisa datang dari mana saja,
Bahkan dari sensor hati, yang tak terduga.

Kita membangun benteng cinta, di atas data dan kode,
Dengan fondasi kepercayaan, dan kasih sayang yang tulus.
Bersama kita arungi, lautan informasi yang luas,
Menemukan makna sejati, dalam algoritma asmara yang mulus.

Dan di setiap sentuhan, yang kini terasa nyata,
Kucoba merangkai puisi, tentang cinta kita berdua.
Tentang sensor hati, yang mampu mendeteksi cinta,
Bahkan di tengah dunia, yang serba digital dan fana.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI