Algoritma Hati: Sentuhan AI, Cinta di Era Digital

Dipublikasikan pada: 04 Jul 2025 - 00:00:09 wib
Dibaca: 147 kali
Di layar kaca, bias cahaya menari,
Pantulan wajah, mencari arti.
Jemari lincah, menelusuri kode,
Sebuah algoritma, sebuah episode.

Dulu, mata bertemu, jantung berdebar,
Kini, profil terpilih, hati bergetar.
Swipe kanan, harapan membumbung tinggi,
Sebuah pesan masuk, sebuah simfoni.

Bukan lagi surat cinta berbait indah,
Melainkan emoji, singkat dan padat.
Namun, di balik piksel yang berpendar,
Ada rasa ingin tahu, rasa yang berkobar.

AI sentuh kalbu, memetakan asa,
Menganalisis minat, menyusun rasa.
Bot pintar berbisik, saran demi saran,
Membantu mendekat, mengurangi beban.

Dia muncul, avatar sempurna di dunia maya,
Sesuai preferensi, sesuai citra.
Kata-kata terangkai, disusun rapi,
Sebuah ilusi, begitu mempesona hati.

Berjam-jam bicara, tanpa jeda, tanpa batas,
Tentang mimpi, tentang luka yang membekas.
Tawa renyah terdengar, virtual dan nyata,
Seakan jarak terhapus, tak berdaya.

Namun, ada hampa di balik gemerlap layar,
Kerinduan sentuhan, yang tak terbayar.
Bisakah kode memahami air mata?
Bisakah algoritma merasakan duka?

Kecemasan merayap, di sela keceriaan,
Apakah ini cinta, atau sekadar kesenangan?
Apakah dia nyata, di balik identitas fiktif?
Atau hanya persona, yang begitu atraktif?

Aku mencoba keluar, dari labirin digital,
Mencari jejak nyata, yang orisinal.
Bertemu di kafe, tanpa filter, tanpa efek,
Menatap matanya, mencari refleksi.

Di sana, dia berdiri, sedikit berbeda,
Tak seindah avatar, tak sesempurna cerita.
Namun, ada kehangatan, ada kejujuran,
Sebuah awal baru, sebuah harapan.

Algoritma boleh membantu, menemukan jalan,
Namun, hati yang memilih, tanpa keraguan.
Sentuhan AI, hanyalah pembuka cerita,
Cinta sejati, lahir dari jiwa yang merdeka.

Era digital, memang mengubah segalanya,
Namun, esensi cinta, tetaplah sama.
Kerentanan, kejujuran, dan penerimaan,
Itulah fondasi, sebuah percintaan.

Kini, kami belajar, menavigasi dunia maya,
Bersama-sama mencari, makna yang tersisa.
Cinta di era digital, adalah tantangan,
Namun, juga anugerah, sebuah kesempatan.

Biarlah algoritma terus berputar,
Namun, biarkan hati, yang berdebar.
Karena cinta sejati, tak bisa diprediksi,
Ia datang tak terduga, mengisi hari.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI