Cinta Digital: Algoritma Mencari Sentuhanmu, Bukan Bayanganmu

Dipublikasikan pada: 21 Jun 2025 - 00:00:14 wib
Dibaca: 163 kali
Di layar kaca, wajahmu berpendar,
Pixel-pixel menari, kisah terhampar.
Bukan lagi tinta di atas kertas usang,
Namun kode biner, hatiku terpasang.

Jari-jemari menari di atas tuts maya,
Menyusun kata, merangkai asmara.
Algoritma cinta, berputar mencari,
Sentuhanmu nyata, bukan ilusi.

Dulu kurindu surat berbau kenanga,
Kini kubaca pesan singkat di dunia maya.
Dulu kunanti tatap mata di rembulan,
Kini kupandangi avatar, penuh harapan.

Cinta digital, era baru menjelang,
Di mana jarak terhapus, rindu membentang.
Bukan bayangan semu yang kurindukan,
Namun hangat sentuhmu, ke dalam pelukan.

Kubaca profilmu, baris demi baris,
Mencari jejak jiwa, yang tersembunyi di balik.
Status dan unggahan, cerminan diri,
Namun hatiku bertanya, "Di manakah kau kini?"

Kirimkan emotikon, senyum dan tawa,
Berharap kau balas, dengan rasa yang sama.
Dua hati terhubung, lewat jaringan rumit,
Membangun jembatan cinta, walau sedikit.

Bukan sekadar angka dan deretan kode,
Cinta digital, adalah janji yang terucap bode.
Keberanian mengungkap, rasa yang terpendam,
Lewat kata-kata manis, yang tak pernah padam.

Namun hati ini resah, kadang bertanya,
Apakah cinta ini, nyata adanya?
Di balik layar, siapa dirimu sebenarnya?
Apakah persona digital, atau jiwa yang terluka?

Kubutuhkan bukti, bukan hanya janji,
Sentuhan nyata, bukan sekadar emoji.
Suara merdu, bukan rekaman digital,
Kehadiran utuh, bukan virtual.

Algoritma mencari, sentuhanmu yang hangat,
Bukan bayangan maya, yang hanya sesaat.
Kubutuhkan kehadiranmu, di dunia nyata ini,
Bersama mengarungi, suka dan duka abadi.

Mari tinggalkan sejenak, dunia digital yang fana,
Bertemu di taman, di bawah mentari yang benderang.
Biarkan mata berbicara, tanpa filter dan efek,
Biarkan hati berbisik, tanpa suara bising.

Cinta digital, bisa menjadi permulaan,
Namun sentuhan nyata, adalah tujuan.
Biarkan algoritma menuntun, mencari jalannya,
Namun hati dan jiwa, yang menentukan segalanya.

Karena cinta sejati, tak bisa diprogram,
Ia tumbuh dan berkembang, seperti bunga di dalam taman.
Butuh perhatian, kasih sayang, dan kejujuran,
Bukan sekadar kode, yang tak punya perasaan.

Kini ku ulurkan tangan, melewati batas layar,
Menawarkan cinta, yang tulus dan berdebar.
Sambutlah uluranku, janganlah ragu,
Biarkan cinta kita, menjadi nyata, dan selalu baru.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI