Algoritma Hati: Sentuhan Layar, Cinta yang Terkalibrasi

Dipublikasikan pada: 16 Jun 2025 - 02:30:07 wib
Dibaca: 154 kali
Di balik layar kaca, bias cahaya berpendar,
Jemari menari, kode-kode bertebaran.
Sebuah dunia maya, tempat jiwa bersandar,
Mencari arti, di antara jutaan pesan.

Dulu, hati ini bak hardisk kosong melompong,
Tak terisi data, sunyi senyap berkepanjangan.
Kemudian, hadir engkau, bagai program yang ampuh,
Menginstal cinta, mengurai rasa yang mendalam.

Awalnya algoritma sederhana, sapaan ringan,
Lalu percakapan larut, tak kenal batasan waktu.
Pixel demi pixel, wajahmu terbayang-bayang,
Menghiasi mimpi, membangkitkan rindu.

Kau bagai notifikasi, hadir tiba-tiba,
Menyentak kalbu, membuyarkan segala duka.
Logika terabaikan, perasaan mendominasi,
Hanya ada engkau, di setiap detak jantung ini.

Kuketikkan kata-kata, bagai baris kode rahasia,
Berharap terjemahan hatimu kan menyambut mesra.
Kirimkan emoji senyum, sebagai isyarat cinta,
Menanti balasanmu, penuh harap dan puja.

Namun, cinta di dunia digital, penuh keraguan,
Antara citra dan realita, batasnya kabur dan samar.
Apakah sentuhan layar ini, benar-benar tulus dan jujur?
Atau hanya sekadar ilusi, permainan jemari belaka?

Kubaca profilmu, kupelajari minatmu,
Berusaha memahami, setiap sudut kepribadianmu.
Namun, ada celah kosong, ruang yang tak terisi,
Rahasia yang tersembunyi, di balik avatar dan status.

Aku terjebak dalam labirin algoritma cinta,
Mencari jalan keluar, dari kebimbangan yang mendera.
Apakah cinta ini terkalibrasi dengan sempurna?
Atau hanya kesalahan sistem, yang kan berakhir sia-sia?

Kucoba memberanikan diri, untuk bertemu muka,
Meninggalkan dunia maya, memasuki realita yang nyata.
Degup jantungku berpacu, bagai CPU yang terforsir,
Menanti kehadiranmu, di balik pintu kafe itu.

Saat matamu menatap, senyummu merekah,
Hilang semua keraguan, sirna segala resah.
Sentuhan tanganmu hangat, bukan sekadar piksel,
Cinta ini nyata, bukan sekadar virtual.

Algoritma hati, akhirnya menemukan solusi,
Melampaui kode-kode, menembus dimensi.
Cinta yang terkalibrasi, bukan hanya di layar,
Namun tertanam dalam jiwa, hingga akhir hayat kelak.

Di dunia nyata, kita genggam tangan bersama,
Menjelajahi kehidupan, menghadapi segala drama.
Bersama membangun masa depan, yang lebih bermakna,
Cinta yang tulus, abadi selamanya.

Tak perlu lagi filter, tak perlu lagi avatar,
Kita adalah kita, dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Algoritma hati telah selesai terprogram,
Menjalankan cinta, dengan sepenuh keberanian.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI