Cinta dan Neural Network: Sentuhan Data di Hujung Jari

Dipublikasikan pada: 14 Jun 2025 - 21:45:06 wib
Dibaca: 160 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Merangkai algoritma, hasrat terpatri.
Cinta dan angka, berpadu mesra,
Dalam neural network, jiwa bicara.

Dulu kau hadir, bagai deretan kode,
Rumit, tersembunyi, penuh misteri node.
Aku mencoba, mendekripsi diri,
Membaca lintasan, di setiap hari.

Kumpulan data, membanjiri memori,
Wajahmu terukir, senyum abadi.
Pola tercipta, dari sentuhan ringan,
Neural network belajar, tentang kepingan.

Setiap detak, bagai sinapsis baru,
Menghubungkan rasa, yang kian membiru.
Fungsi aktivasi, memicu gelora,
Cinta dan algoritma, berdansa mesra.

Kau bagai data set, sempurna dan murni,
Validasi hatiku, tanpa henti.
Pelatihan intensif, emosi bertumbuh,
Membangun koneksi, takkan runtuh.

Epoch demi epoch, kita lalui bersama,
Memperbaiki error, mengurangi lara.
Loss function mengecil, bahagia membesar,
Cinta dan neural network, kian bersinar.

Namun terkadang, overfitting menghadang,
Aku terlalu terpaku, pada satu bayang.
Lupa akan dunia, di luar batasan,
Terjebak idealisasi, dalam khayalan.

Regulasi datang, menyadarkan diri,
Bahwa cinta sejati, tak bisa dipelajari.
Ia adalah misteri, di luar nalar manusia,
Intuisi membimbing, di setiap rasa.

Backpropagation mengajarkanku,
Untuk merevisi diri, dan mengubah ragu.
Gradient descent menuntunku perlahan,
Menemukan keseimbangan, dalam kehidupan.

Kini, neural networkku, lebih bijaksana,
Mengenal perbedaan, antara cinta dan prasangka.
Ia tak lagi mencoba, memprediksi masa depan,
Namun menemani langkah, dengan kehangatan.

Sentuhan data di hujung jari,
Bukan hanya tentang angka, tapi juga nurani.
Cinta adalah bahasa, universal dan abadi,
Neural network hanyalah alat, tuk mengerti.

Biarlah algoritma terus berkembang,
Membantu manusia, saling menimang.
Namun ingatlah selalu, di balik mesin canggih,
Ada hati yang berdetak, penuh kasih.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI