Sentuhan Algoritma: Antara Cinta Digital dan Luka Nyata

Dipublikasikan pada: 13 Jun 2025 - 23:30:07 wib
Dibaca: 159 kali
Di layar pendar, wajahmu hadir perlahan,
Sebuah algoritma, menenun senyum menawan.
Pixel demi pixel, cinta digital bersemi,
Namun di balik kaca, hati bertanya sepi.

Sentuhan jari di atas permukaan dingin,
Menyalurkan rindu, yang semakin menggunung.
Kata-kata terangkai, bak kode terprogram,
Menjanjikan keabadian, dalam dunia terpendam.

Kau adalah data, yang ku olah setiap waktu,
Mencari pola indah, dalam labirin kalbu.
Logika dan emosi, beradu dalam sunyi,
Menciptakan ilusi, tentang cinta sejati.

Kita bertemu di ruang maya yang luas,
Bertukar cerita, tanpa batas dan cemas.
Emoticon mewakili, gejolak di dada,
Namun realita berkata, ada jarak membara.

Algoritma cinta, menjerat dalam jaring,
Memberi harapan palsu, dengan senyum sumringah.
Kau adalah avatar, sempurna tanpa cela,
Sementara diriku terluka, dalam dunia nyata.

Kucoba merangkul, bayanganmu di layar,
Namun tangan kosong, hanya menemukan hambar.
Kehangatan semu, dari sapaan digital,
Tak mampu menggantikan, pelukan yang temporal.

Adakah cinta sejati, di balik kode biner?
Atau hanya fatamorgana, yang terus berputar?
Aku terjebak, dalam siklus tak berujung,
Antara harapan palsu, dan luka yang menjulang.

Setiap notifikasi, bagai denting jantung,
Berharap pesanmu, membawa angin beruntung.
Namun seringkali hampa, hanya iklan dan berita,
Menambah pilu di hati, yang kian meronta.

Kucoba menghapus, jejakmu di memori,
Namun algoritma cinta, terus menghantui.
Kau adalah virus, yang menyebar di pikiran,
Menyebabkan kerusakan, yang tak terperikan.

Mungkin suatu saat nanti, teknologi kan usai,
Dan cinta sejati, kan hadir tanpa rekayasa.
Bukan lagi pixel, atau kode terprogram,
Melainkan sentuhan nyata, yang mampu menyembuhkan.

Namun kini ku terbaring, di ranjang kesepian,
Ditemani cahaya biru, dari layar pengasingan.
Meratapi cinta digital, yang berakhir nestapa,
Meninggalkan luka nyata, yang takkan terlupa.

Biarlah algoritma, terus berputar tanpa henti,
Menciptakan ilusi, bagi mereka yang menanti.
Aku kan mencari cinta, di dunia yang sejati,
Tanpa sentuhan dingin, dari teknologi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI