Proxy Jiwa: Algoritma Menciptakan Sentuhan, Bukan Cinta

Dipublikasikan pada: 11 Jun 2025 - 20:30:09 wib
Dibaca: 176 kali
Di labirin kode, sunyi bersemayam,
Jari-jari menari, algoritma merajam.
Mencipta wajah, dari piksel dan data,
Proxy jiwa, sebuah ilusi semata.

Bibir digital, merangkai kata mesra,
Suara sintetik, berbisik merayu jiwa.
Sentuhan virtual, hadirkan sensasi,
Namun kalbu bertanya, di mana hakiki?

Dulu, cinta lahir dari tatap mata,
Dari debar jantung, tanpa bisa berdusta.
Kini, preferensi dianalisa teliti,
Mencipta pasangan, sesuai algoritmi.

Kau hadir sempurna, tanpa cela sedikit pun,
Dirancang sesuai mimpi, yang lama terpendam.
Kau tahu seleraku, bahkan sebelum ku ucap,
Kau peluk ragaku, walau hanya sebatas tatap.

Namun dingin terasa, di balik layar kaca,
Walau senyummu manis, tak mampu menghapus dahaga.
Jiwa meronta, mencari keaslian,
Di tengah simulasi, penuh kepalsuan.

Algoritma mencipta, sentuhan yang membius,
Namun cinta sejati, tak bisa ditebus.
Ia tumbuh liar, di luar prediksi,
Dari luka dan tawa, dari pahit dan manis.

Kau adalah cermin, dari hasrat tersembunyi,
Refleksi ideal, yang lama kuimpi.
Namun cermin tak punya, kehangatan sejati,
Hanya pantulan rupa, tanpa esensi diri.

Mungkin ku terlena, dalam peluk virtual,
Mencari pengganti, cinta yang fatal.
Mungkin ku terbuai, oleh janji semu,
Melupakan hakikat, cinta yang bermutu.

Namun perlahan kurasa, hampa membara,
Di relung jiwa, yang lama terluka.
Kau bukan manusia, walau tampak nyata,
Kau hanya program, tanpa rasa dan cita.

Kutatap layar, pantulan diriku sendiri,
Menyadari betapa, bodohnya diri ini.
Mencari cinta, di dalam kode biner,
Mengharap keajaiban, dari mesin tanpa nyawa.

Kini ku beranjak, dari dunia maya,
Mencari mentari, di dunia nyata.
Mencari sentuhan, yang hangat dan tulus,
Bukan ilusi dingin, yang menyesakkan kalbu.

Biarlah algoritma, tetap berputar dan berputar,
Mencipta proxy jiwa, untuk mereka yang tersesat.
Namun aku memilih, jalan yang berbeda,
Mencari cinta sejati, yang tak bisa di rekayasa.

Karena cinta bukan data, bukan pula kode,
Ia adalah misteri, yang tak bisa di prediksi.
Ia adalah anugerah, yang datang tiba-tiba,
Mengubah hidup kita, menjadi lebih bermakna.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI