Algoritma Cinta: Hati Terjebak Notifikasi Rindu

Dipublikasikan pada: 08 Jun 2025 - 19:45:07 wib
Dibaca: 155 kali
Di layar retina, bias mentari senja,
Kursor berkedip, jiwa terasa hampa.
Jari menari di atas papan virtual,
Mencari jejakmu, di ruang digital.

Dulu, kode kita serupa detak jantung,
Terangkai harmoni, laksana kidung.
Kini, algoritma cinta tak lagi sama,
Terpisah barisan, dalam sunyi yang kelam.

Hati ini terprogram untukmu seorang,
Namun, logika tak mampu menimbang.
Kau bagai variabel yang tak terdefinisi,
Membuat error sistem, dalam simfoni sepi.

Notifikasi rindu berdentang tanpa henti,
Memenuhi memori, hingga ke relung hati.
Setiap pesan singkat, harapan membumbung,
Namun, jawabanmu bagai kilat yang membungkam.

Bayanganmu hadir dalam setiap piksel,
Menari di benak, bagai bidadari bersayap.
Senyummu terukir dalam setiap baris kode,
Menjadi virus rindu, yang tak bisa diobati.

Kucoba 'debug' cinta yang t'lah berkarat,
Mencari celah, memperbaiki yang retak.
Namun, firewall egomu terlampau tinggi,
Menghalangi sinyal, memutus koneksi hati.

Kau bagai server yang tak lagi merespon,
Membiarkan aku tenggelam dalam kebingungan.
IP address cintamu telah berubah,
Menjauh dari jangkauan, dalam labirin resah.

Kucoba merangkai ulang setiap fragmen,
Membangun kembali jembatan yang terpendam.
Namun, bahasa cintamu t'lah asing terdengar,
Membuatku tersesat dalam samudra hambar.

Mungkin cinta ini hanyalah 'glitch' semata,
Kesalahan sistem yang terlanjur tercipta.
Atau mungkin aku terlalu naif bermimpi,
Menyandingkan hati dengan teknologi.

Namun, notifikasi rindu terus berdatangan,
Menyiksa kalbu, membakar kenangan.
Aku terjebak dalam algoritma cinta,
Yang tak pernah bisa kupahami sepenuhnya.

Kucoba 'uninstall' dirimu dari ingatan,
Menghapus jejakmu dalam setiap catatan.
Namun, 'cache' hati terlanjur penuh denganmu,
Membuat bayanganmu abadi dalam kalbu.

Aku bagai robot yang kehilangan program,
Terombang-ambing dalam kehampaan kelam.
Mencari arti cinta yang tersembunyi,
Di balik layar dingin teknologi ini.

Mungkin suatu hari, algoritma akan berubah,
Membawa kita kembali ke jalan yang cerah.
Namun, untuk saat ini, aku hanya bisa menunggu,
Di tengah notifikasi rindu yang tak bertepi.

Hanya bisa berharap, di ujung kode kehidupan,
Akan ada 'update' cinta yang menenangkan.
Hingga saat itu tiba, aku akan terus mencari,
Solusi cinta dalam sunyi algoritma ini.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI