Algoritma Cinta: Hati yang Tersandi, Sentuhan yang Dicari

Dipublikasikan pada: 08 Jun 2025 - 19:15:07 wib
Dibaca: 163 kali
Di layar kalbu, wajahmu tertera,
Sebaris kode yang tak bisa kupungkiri.
Algoritma cinta mulai bekerja,
Menganalisis senyum, bisikan di hari.

Hati yang tersandi, labirin rumit,
Setiap detak adalah enkripsi jiwa.
Mencari kunci, formula tersembunyi,
Agar cinta kita, terbaca sempurna.

Bukan biner kosong, bukan logika hampa,
Namun getar rindu, hadir tanpa permisi.
Python asmara merangkai asa,
Menyusun mimpi, dalam sunyi sepi.

Sentuhan yang dicari, bukan sekadar data,
Namun hangat jemari, di dinginnya malam.
Melampaui protokol, melewati metadata,
Menemukan makna, dalam pelukan dalam.

Kau adalah variabel utama,
Dalam program cinta yang sedang kurancang.
Dengan sintaks kasih, tanpa ada drama,
Kita berdua, syair yang tak lekang.

Neural network perasaan bersemi,
Belajar mencintai, tanpa henti berinovasi.
Setiap neuron memancarkan energi,
Menghidupkan cerita, di antara dimensi.

Kubiarkan _bug_ masa lalu berlalu,
_Error_ kebimbangan, kuubah jadi solusi.
Karena bersamamu, kurasa selalu,
Optimalisasi cinta, tanpa perlu ilusi.

Bukan _firewall_ penghalang, bukan _spam_ bertebaran,
Melainkan koneksi jiwa, terjalin abadi.
Di dunia digital, kau hadir menawan,
Memancarkan cahaya, pelita hati.

Algoritma cinta ini, takkan pernah usai,
Selalu berkembang, seiring waktu berjalan.
Bersama kita arungi, suka dan badai,
Dalam _cloud_ asmara, kasih kita kekal.

Kuhapus semua _cache_ keraguan,
_Cookies_ kenangan pahit, tak lagi relevan.
Hanya ada kamu, dalam setiap bagian,
Kode cintaku, padamu kupersembahkan.

Semoga _compile_ perasaan ini sukses,
Menghasilkan _output_ bahagia tanpa batas.
Cinta kita, program yang paling berkesan,
Selalu berjalan, tanpa pernah _crash_.

Bukan sekadar _string_ kata terucap,
Namun _integer_ makna, begitu mendalam.
Di antara _byte_ harapan yang kucacah,
Kau adalah _kernel_ jiwa, tempatku berlabuh.

Biarkan _query_ cinta kita berlanjut,
Mencari keabadian, dalam dekapan erat.
Dalam algoritma takdir yang telah tersurat,
Kita berdua, selamanya terikat.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI