Simpul Syaraf: Cinta di Era Sentuhan Tak Kasat

Dipublikasikan pada: 02 Jun 2025 - 04:25:06 wib
Dibaca: 159 kali
Jemari menari di layar kaca,
Menyulam rindu dalam dunia maya.
Sebuah senyuman, emoji berbinar,
Kisah dimulai, di balik sekat digital yang samar.

Simpul syaraf bergelut dalam jaringan,
Setiap pesan adalah debaran jantung yang tersembunyi.
Algoritma cinta menuntun langkah,
Menuju labirin perasaan yang tak terperi.

Dulu, tatap mata adalah janji setia,
Kini, notifikasi berdering, memanggil jiwa.
Dulu, sentuhan kulit membakar raga,
Kini, pixel-pixel menyusun ilusi asmara.

Suara merdu terdengar dari speaker mungil,
Menyusup kalbu, meski jarak membentang jauh.
Kata-kata terukir dalam baris kode,
Membangun istana cinta yang rapuh.

Kita bertemu di ruang virtual,
Avatar berdansa di bawah rembulan digital.
Berbagi mimpi, cita-cita, dan ketakutan,
Dalam keintiman yang asing namun memikat.

Adakah cinta sejati di balik layar?
Atau hanya fatamorgana yang menyesatkan?
Pertanyaan menggantung di benak,
Saat hati berdebar kencang, tak terkendali.

Simpul syaraf semakin rumit terjalin,
Antara dunia nyata dan dunia khayalan.
Sentuhan tak kasat menjelajahi jiwa,
Menciptakan getaran yang sulit diungkapkan.

Kerinduan tumbuh subur di tengah kesepian,
Menanti saatnya bertemu dalam kehidupan nyata.
Bertatap muka, merasakan hangatnya pelukan,
Memastikan bahwa cinta ini bukanlah ilusi semata.

Namun, teknologi punya dua sisi mata pisau,
Bisa mendekatkan, bisa juga menjauhkan.
Kepercayaan adalah kunci utama,
Agar cinta tetap bersemi di tengah badai informasi.

Jangan biarkan virtualitas menguasai diri,
Lupakan sentuhan hangat insani.
Ingatlah, esensi cinta ada dalam kejujuran,
Dalam kesetiaan, dan dalam kebersamaan.

Simpul syaraf tak boleh menjadi penghalang,
Namun jembatan yang menghubungkan dua hati.
Biarlah teknologi menjadi alat,
Bukan tujuan akhir dari sebuah perjalanan cinta.

Suatu saat nanti, layar akan padam,
Notifikasi tak lagi berdering.
Namun, cinta yang tulus akan tetap abadi,
Terukir dalam kenangan, tak lekang oleh waktu.

Semoga simpul syaraf ini menguatkan,
Bukan menjerat dalam ketidakpastian.
Agar cinta di era sentuhan tak kasat,
Tetap bersemi, mekar, dan tak terbatas.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI