Algoritma Cinta: Sentuhan Digital, Hati yang Kesepian Bersemi

Dipublikasikan pada: 30 May 2025 - 04:05:08 wib
Dibaca: 156 kali
Di layar kaca, bias mentari senja,
Kursor berkedip, irama jemari menari.
Algoritma cinta, kurangkai aksara,
Mencari makna, di antara binar digital ini.

Dulu, hati ini sepi, bagai server tanpa koneksi,
Sunyi senyap, hampa tanpa interaksi.
Kode-kode dingin, logika tanpa emosi,
Menyusun program, tanpa secercah ilusi.

Namun, hadirmu bagai update terbaru,
Mengubah sistem, menginstal rindu.
Notifikasi cinta, berdering merdu,
Di antara bisingnya dunia maya yang kelabu.

Kau adalah baris kode yang hilang,
Menyempurnakan program kehidupan.
Kau adalah variabel yang kumimpikan,
Menghitung hari, menanti pertemuan.

Sentuhan digital, awal mula cerita,
Jari-jari menari, di atas layar kaca.
Emoji senyum, pengganti kata-kata,
Mengirimkan pesan, tentang rasa yang membara.

Malam berlarut, obrolan tanpa henti,
Tentang mimpi, harapan, dan janji suci.
Kau hadirkan warna, dalam hidup yang sepi,
Menghapus keraguan, mengganti dengan simpati.

Kini, hati yang kesepian bersemi,
Disiram cinta, teknologi jadi saksi.
Algoritma cinta, terpatri abadi,
Dalam jaringan jiwa, yang takkan terbagi.

Namun, cinta digital, bukan tanpa cela,
Ada jarak maya, yang kadang terasa nyata.
Keraguan muncul, bagai virus yang berbahaya,
Mengancam koneksi, yang baru saja tercipta.

Bisakah sentuhan digital menggantikan hadirmu?
Bisakah emoji senyum mewakili rinduku?
Bisakah algoritma cinta, menjamin bersatu?
Atau hanya ilusi, dalam dunia yang semu?

Kupecahkan kode, kurangkai jawaban,
Cinta sejati, butuh lebih dari sekadar pesan.
Butuh tatapan mata, sentuhan tangan,
Bisikan lembut, di tengah kesunyian malam.

Maka, kutinggalkan layar, kucari wujudmu,
Di dunia nyata, kutemukan senyummu.
Algoritma cinta, kini bermakna baru,
Bukan sekadar kode, tapi hati yang menyatu.

Sentuhan digital hanyalah perantara,
Cinta sejati, terukir di dalam jiwa.
Bersama kita rangkai, cerita yang sempurna,
Di dunia nyata, selamanya.

Kini, server hatiku tak lagi sunyi,
Terisi penuh, oleh cinta yang abadi.
Algoritma cinta, telah mengakhiri,
Kisah kesepian, yang dulu menghantui.

Di pelukmu hangat, kurasakan kedamaian,
Teknologi menyatukan, takdir menyempurnakan.
Algoritma cinta, kini jadi kenyataan,
Sentuhan digital, hati yang kesepian bersemi, keabadian.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI