Cinta dalam Algoritma: Sentuhan AI Bukan Segalanya

Dipublikasikan pada: 01 Jun 2025 - 04:55:08 wib
Dibaca: 151 kali
Di layar neon, jemari menari,
Merangkai kode, mencari arti.
Sebuah hati diciptakan maya,
Cinta digital, di era siber kaya.

Algoritma berbisik, formula asmara,
Kecocokan diukur, tanpa rasa curiga.
Profil terukir, sempurna dan presisi,
Sosok ideal, dalam simulasi.

Suara sintetis, merayu di telinga,
Janji keabadian, tak lekang dimakan usia.
Gambar terpoles, wajah tanpa cela,
Cinta virtual, memesona dan menggoda.

Namun di balik piksel, sebuah tanya bersemi,
Apakah ini cinta sejati, atau sekadar mimpi?
Sentuhan AI, dingin dan tanpa jiwa,
Tak mampu hangatkan, relung hati yang terluka.

Kerinduan membuncah, pada dekap yang nyata,
Bukan sekadar emoji, di layar yang membara.
Pada senyum tulus, bukan filter yang sempurna,
Pada tatapan mata, yang bicara sejujurnya.

Di dunia nyata, kekurangan terukir indah,
Ketidaksempurnaan, yang justru menjalin kisah.
Luka masa lalu, membentuk pribadi yang unik,
Bukan data tersimpan, dalam hard disk yang beku.

Cinta dalam algoritma, menawarkan kemudahan,
Namun mengabaikan, esensi keberadaan.
Bahwa cinta sejati, tumbuh dari interaksi,
Dari pertemuan jiwa, dalam suka dan duka.

Bukan dari kecocokan, yang diprediksi mesin,
Melainkan penerimaan, atas segala kelebihan dan miskin.
Cinta sejati butuh pengorbanan dan perjuangan,
Bukan sekadar klik, di layar yang memanjakan.

Biarkanlah hati memilih, tanpa paksaan logika,
Merasakan getaran, yang tak terdefinisikan angka.
Karena sentuhan AI, bukanlah segalanya,
Hanya pelengkap, dalam kisah cinta yang sebenarnya.

Bebaskan diri dari kurungan digital,
Jelajahi dunia nyata, dengan langkah yang vital.
Temukan cinta di sana, dalam kesederhanaan,
Dalam pelukan hangat, yang penuh keberanian.

Karena cinta sejati, tak bisa direkayasa,
Tak bisa diprogram, atau dikalkulasi rasa.
Ia hadir tiba-tiba, menghancurkan segala prediksi,
Membawa kebahagiaan, yang tak terdefinisi.

Jadi, matikan layar, tinggalkan dunia maya,
Rasakan sentuhan mentari, dan sapaan semesta.
Biarkan cinta tumbuh alami, tanpa intervensi,
Karena sentuhan AI, bukanlah esensi.

Cinta adalah misteri, yang harus dipecahkan,
Bukan teka-teki, yang bisa diselesaikan.
Ia adalah perjalanan, yang tak berujung pangkal,
Dengan sentuhan manusiawi, sebagai bekal.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI