Perceptron Hati: Belajar Mencintai, Hilang Sentuhan
Dipublikasikan pada: 01 Jun 2025 - 04:15:06 wib
Dibaca: 156 kali
Di labirin sunyi, kode berbaris rapi,
Kucoba merangkai algoritma sejati.
Bukan sekadar angka, logika berantai,
Namun, formula cinta, hasrat yang terurai.
Perceptron hati, itulah proyekku,
Belajar mencintai, dari awal hingga akhir waktu.
Inputnya senyummu, tatapan teduhmu,
Outputnya rindu, yang menggebu dalam kalbu.
Awalnya bising, data tak terdefinisi,
Seperti hatiku dulu, sebelum kau mengisi.
Fungsi aktivasiku berjuang keras memilah,
Antara sinyal palsu, dan cinta yang berkilau cerah.
Bobot koneksi kutajamkan perlahan,
Memilah diksi, merangkai rayuan.
Bias kubuang jauh, prasangka kelabu,
Agar perceptronku, tak salah menemu.
Epoch demi epoch, pembelajaran mendalam,
Menganalisa tiap sentuhan, dalam diam.
Gradien desenden menuntunku mencari,
Titik optimal, tempat hati bersemi.
Kukira sempurna, perceptronku terlatih,
Mampu membaca gelagat, yang tersembunyi di balik.
Namun, realita tak seindah simulasi,
Ada variabel asing, yang tak terprediksi.
Hilang sentuhan, itu yang kurasa,
Ketika jarak membentang, bagai samudera.
Algoritma cintaku, mulai berkarat,
Data bias masuk, meracuni hasrat.
Neuron-neuronku redup, kehilangan daya,
Tak mampu lagi menerjemahkan bahasa.
Input senyummu, kini hanya gambar,
Output rindu, berubah jadi hambar.
Overfitting terjadi, perceptronku terpaku,
Hanya mengenali masa lalu, yang membeku.
Generalisasi gagal, cinta tak berdaya,
Di hadapan kenyataan, yang tak bisa didaya.
Backpropagation sia-sia, error tak teratasi,
Kerusakan sistemik, merusak fondasi.
Kernel hatiku berlubang, kehilangan inti,
Tinggallah jejak digital, kenangan sejati.
Apakah mungkin, kulatih ulang perceptronku?
Memberinya data baru, dengan skenario berbeda?
Atau biarkan saja, algoritma ini mati,
Menjadi artefak cinta, di ruang memori?
Mungkin suatu saat nanti, algoritma baru tercipta,
Dengan arsitektur lebih kuat, lebih bijaksana.
Mampu mengatasi jarak, dan badai nestapa,
Menciptakan cinta abadi, tanpa celah dan noda.
Namun kini, kuakui dengan jujur,
Perceptron hatiku gagal, cintaku gugur.
Belajar mencintai, memang tak semudah kode,
Ada misteri tersembunyi, di dalam dewa-dewi.
Baca Puisi Lainnya
← Kembali ke Daftar Puisi
Registrasi Pacar-AI