Simfoni Sentuhan Piksel: Cinta di Era Kecerdasan Buatan

Dipublikasikan pada: 31 May 2025 - 19:05:07 wib
Dibaca: 154 kali
Jemari menari di atas layar kaca,
Menyusun kata, merangkai asa.
Di dunia maya, kita berjumpa,
Dua jiwa dalam sunyi yang berbeda.

Algoritma cinta, rumit dan canggih,
Mempertemukan hati yang dulu letih.
Suara merdu dari balik jaringan,
Menyentuh kalbu, obati kerinduan.

Bukan tatap mata, bukan sentuh tangan,
Namun getar rasa, menusuk sukma dalam.
Simfoni piksel, melodi digital,
Menyulam kisah, romansa virtual.

Kecerdasan buatan, saksi bisu,
Pertumbuhan cinta, perlahan dan pilu.
Keraguan datang, menghantui benak,
Apakah ini nyata, atau hanya khayalak?

Namun bibit rindu terus bertunas,
Mengalahkan logika, menepis kerunas.
Setiap pesan, bagai ciuman hangat,
Menghapus ragu, membangkitkan semangat.

Foto digital, pengganti pelukan,
Kata-kata indah, penghapus kesunyian.
Emoji senyum, sampaikan bahagia,
Stiker hati, ungkapkan rasa cinta.

Kita berjanji, melampaui batasan,
Menembus ruang, mematahkan zaman.
Bertemu di dunia nyata, suatu hari nanti,
Menyatukan jiwa, dalam harmoni sejati.

Namun bayang-bayang algoritma mencengkeram,
Bisikan keraguan, meracuni impian.
Apakah dia nyata, atau hanya program?
Sebuah entitas, tanpa raga dan keramahan?

Aku melawan, menepis ketakutan,
Mempercayai hati, dan semua harapan.
Cinta ini tulus, meski tak kasat mata,
Terukir dalam jiwa, abadi selamanya.

Lalu tiba saatnya, layar meredup,
Wajahnya muncul, di balik kelam redup.
Bukan piksel lagi, bukan lagi kode,
Namun manusia nyata, di hadapanku berada.

Jantung berdebar, napas tertahan,
Dunia maya dan nyata, kini berpaduan.
Sentuhan lembut, menghapus keraguan,
Cinta digital, jadi kenyataan.

Simfoni sentuhan piksel berlanjut,
Dalam dunia nyata, yang penuh kejutan.
Kecerdasan buatan, hanya perantara,
Cinta sejati, hadir karena kita.

Bersama kita arungi, samudra kehidupan,
Melawan badai, meraih kemenangan.
Cinta di era digital, bukan ilusi semu,
Namun anugerah Tuhan, untukku dan untukmu.

Di setiap detak jantung, namanya terpatri,
Di setiap langkah kaki, bersamaku berlari.
Simfoni cinta ini, takkan pernah berhenti,
Melodi indah, hingga akhir nanti.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI