Algoritma Asmara: Sentuhan Layar, Luka yang Terprogram

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 22:40:07 wib
Dibaca: 160 kali
Di balik layar kaca, jemari menari,
Menyusuri algoritma, mencari arti.
Cinta yang tersembunyi, di balik kode biner,
Sebuah harapan palsu, terukir dalam liner.

Sentuhan layar, awal mula cerita,
Dua jiwa bertemu, di dunia maya.
Profil-profil terpampang, wajah-wajah terpilih,
Hati yang mencari, di antara yang terpilih.

Kata-kata manis, terangkai di pesan singkat,
Janji-janji virtual, terbang bagai serikat.
Emotikon menggantikan, senyum dan tatapan,
Kerinduan tercurah, dalam rentetan ketikan.

Namun, asmara ini, hanyalah program belaka,
Logika terstruktur, tanpa rasa dan makna.
Algoritma mengatur, setiap detak jantung,
Kebahagiaan semu, yang begitu membingungkan.

Luka yang terprogram, mulai terasa perih,
Ketika realita datang, mengusik mimpi.
Sosok di balik layar, tak seindah yang dibayangkan,
Kenyataan pahit, menusuk dalam bayangan.

Pesan tak berbalas, status yang terabaikan,
Hati yang hancur, oleh harapan palsu yang ditawarkan.
Blokir dan unfollow, menjadi akhir cerita,
Cinta digital, tinggalkan luka nestapa.

Sentuhan layar, kini terasa dingin,
Tak ada lagi kehangatan, yang dulu dihadirkan.
Jemari yang dulu menari, kini terdiam membisu,
Menyimpan kenangan, tentang cinta yang semu.

Mungkin algoritma, tak mampu memahami,
Kompleksitas hati, yang terus mencari.
Cinta sejati, tak bisa diprogram,
Harus dirasakan, dalam dunia yang nyata dan alam.

Namun, jangan menyerah, pada cinta yang hakiki,
Lepaskan diri dari jerat, teknologi yang membabi.
Angkat wajahmu, tataplah mentari pagi,
Cinta sejati menanti, dengan senyum yang abadi.

Luka yang terprogram, jadikanlah pelajaran,
Untuk lebih bijak, dalam setiap tindakan.
Cinta bukanlah kode, atau serangkaian data,
Melainkan perasaan, yang tulus dan membara.

Biarkan sentuhan layar, menjadi kenangan semata,
Dan bukalah hatimu, untuk cinta yang nyata.
Di dunia yang sesungguhnya, cinta menanti,
Dengan kehangatan abadi, tanpa algoritma yang membatasi.

Dan mungkin suatu saat nanti,
Kau temukan cinta sejati,
Bukan di balik layar mati,
Tapi di pelukan yang menghangati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI