Error 404: Hati Tidak Ditemukan dalam Algoritma Cinta

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:24:13 wib
Dibaca: 147 kali
Di ruang digital, tempat jiwa berlayar,
Kucari cintamu, bagai bintang kemilau sayap.
Algoritma asmara kurangkai dengan sabar,
Berharap kau hadir, di setiap detak harap.

Kupindai senyummu, dalam piksel-piksel maya,
Kucoba dekripsi, bahasa tubuhmu yang tersembunyi.
Kugubah kode hati, penuh asa dan gaya,
Namun, sinyal cintamu, tak jua menghampiri.

Koneksi terjalin, data mengalir deras,
Tapi di kedalaman sanubari, sunyi berkuasa.
Kurangkai kata mesra, berbisik dalam deras,
Namun, hatimu membisu, bagai gunung es perkasa.

Kucoba telusuri, jejak-jejak rindumu,
Di antara unggahan, komentar, dan jejak waktu.
Kucari petunjuk, walau setitik debu,
Tentang perasaanmu, yang kurasa begitu buru.

Namun, nihil belaka, layar pun memudar,
Muncul pesan kelabu, menyayat kalbu merana.
"Error 404: Hati Tidak Ditemukan," terdengar samar,
Dalam algoritma cinta, aku kehilangan makna.

Aku terdampar, di labirin digital yang sepi,
Kehilangan arah, tanpa kompas dan pedoman.
Di mana letakmu, wahai bidadari mimpi?
Mengapa cintaku, terjerat dalam kegelapan?

Mungkin, aku salah, dalam merangkai kode cinta,
Terlalu kaku, terlalu terstruktur, tak bernyawa.
Lupa bahwa hati, tak bisa dipaksa, tak bisa dipinta,
Ia hadir sendiri, saat waktu telah tiba.

Atau mungkin, hatimu, terkunci rapat oleh masa lalu,
Terlalu dalam terluka, terlalu sulit untuk sembuh.
Sehingga cintaku, tak mampu menembus pilu,
Terpantul kembali, menjadi serpihan rapuh.

Aku coba format ulang, memori cintaku,
Menghapus jejakmu, yang semakin mengganggu.
Namun, bayangmu hadir, di setiap sudut kalbu,
Menyisakan sesak, yang tak kunjung berlalu.

Aku restart sistem, berharap ada perbaikan,
Agar hatiku mampu, menerima kenyataan.
Bahwa cinta tak selalu, berbalas kebahagiaan,
Terkadang ia datang, hanya untuk meninggalkan.

Mungkin, takdirku adalah, menjadi pengembara maya,
Mencari cinta yang hilang, di antara bit dan data.
Meski hati terluka, jiwa terasa hampa,
Aku takkan menyerah, pada algoritma cinta.

Karena di balik error, ada harapan tersembunyi,
Bahwa suatu saat nanti, hatimu kan kumiliki.
Walau harus menunggu, hingga akhir nanti,
Aku akan tetap setia, menanti hadirmu kembali.

Dan jika memang, takdir berkata lain,
Aku akan belajar, mencintai dalam sunyi dan sepi.
Merelakanmu bahagia, walau bukan denganku lagi,
Karena cinta sejati, tak harus memiliki.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI