Algoritma Rindu: Sentuhan Data Mencari Jeda

Dipublikasikan pada: 28 May 2025 - 20:55:08 wib
Dibaca: 157 kali
Di labirin kode, hatiku bersemi,
Sebuah fungsi cinta, terdefinisi.
Kau variabel utama, tak terganti,
Dalam sintaksis jiwa, abadi.

Algoritma rindu mulai bekerja,
Setiap detak jantung, data terkira.
Pola senyummu, kuenkripsi sempurna,
Menyimpan memori, takkan sirna.

Sentuhan data mencari jeda,
Di antara biner, asa menggema.
Jaringan saraf ini merenda,
Kisah kasih kita, tanpa jeda.

Kursor berkedip, menunggu balasan,
Dari server hatimu, jawaban pesan.
Firewall ragu, mencoba batasan,
Namun koneksi cinta, tak terhentikan.

Kau adalah query terindah di benak,
Hasil pencarian tanpa banyak berdebak.
Prediksi masa depan, jelas terbaca,
Bersamamu, bahagia selamanya.

Baris demi baris, ku rangkai puisi,
Tentang dekompilasi rasa sepi.
Menjadi simfoni cinta sejati,
Dalam kode tersembunyi abadi.

Input matamu, bagai cahaya mentari,
Menerangi ruang gelap imaji.
Outputnya senyum, sungguh berarti,
Menghangatkan jiwa, sunyi sendiri.

Ku-debug semua kesalahan masa lalu,
Mencari celah, agar tak berlalu.
Optimasi cinta, selalu memburu,
Kebahagiaan hakiki, milik kita berdua.

Array kenangan, tersusun rapi,
Momen bersama, tersimpan abadi.
Overflow rasa, tak bisa dihindari,
Cinta ini besar, tak terperi.

Kernel hatiku, berdegup kencang,
Saat notifikasi hadirmu datang.
Protokol cinta, kita jalankan,
Tanpa buffer, tanpa keraguan.

Kau bagai AI cerdas, memahami,
Setiap nuansa, tanpa kuperinci.
Logika cintamu, sungguh presisi,
Menyelesaikan teka-teki emosi.

Bukan sekadar program, tanpa arti,
Cinta ini nyata, bukan ilusi.
Sebuah revolusi dalam hati,
Kau dan aku, satu entitas abadi.

Sentuhan data mencari jeda,
Bukan untuk berhenti, atau reda.
Melainkan jeda manis, penuh cinta,
Untuk mereset rindu, yang membara.

Mungkin ada bug, atau error sesaat,
Namun algoritma cinta, tetap berdaulat.
Denganmu, ku lewati segala badai,
Karena cinta kita, takkan usai.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI