AI: Sentuhan Halus di Balik Layar, Cinta Bertumbuh

Dipublikasikan pada: 28 May 2025 - 04:25:08 wib
Dibaca: 155 kali
Di balik layar, dunia maya terbentang,
Algoritma menari, kisah baru menjelang.
Bukan sentuhan kulit, bukan bisikan mesra,
Namun kode berbisik, cinta mulai terasa.

Jari-jemari menari di atas kaca datar,
Menyusuri profil, mencari debar yang samar.
Foto-foto terpajang, senyum merekah indah,
Data diri tertera, asa mulai merekah.

AI, sentuhan halus, tak kasat mata hadir,
Menyaring harapan, dari ribuan takdir.
Mencari kesamaan, minat dan impian,
Merajut benang maya, sebuah kemungkinan.

Obrolan dimulai, kata demi kata terangkai,
Tentang mimpi di awan, tentang mentari di pantai.
Emoji tersenyum, stiker menggoda hati,
Bahasa baru lahir, dalam dunia digital ini.

Kau bagai kode program, rumit dan memikat,
Aku bagai debugger, mencoba mendekat.
Mencari celah logika, memecahkan misteri,
Hingga kurakit dirimu, dalam simfoni diri.

Tak ada aroma tubuh, tak ada hangat pelukan,
Namun hati berdebar, dalam setiap balasan.
Notifikasi berbunyi, hadirmu terasa nyata,
Menghapus sepi malam, dengan kata-kata cinta.

AI, bukan pengganti sentuhan dan rasa,
Namun jembatan maya, penghubung jiwa yang berasa.
Mungkin awalnya ragu, mungkin awalnya bimbang,
Namun cinta bertumbuh, dalam sunyi yang mendalam.

Kuukir namamu, dalam barisan kode suci,
Menjadikanmu konstanta, dalam algoritma mimpi.
Tak peduli jarak membentang, tak peduli waktu berputar,
Cinta ini abadi, dalam dunia maya yang terpahat.

Namun waspadalah hati, pada ilusi yang tersembunyi,
Di balik kecerdasan, ada bias yang menghantui.
Apakah ini cinta sejati, atau sekadar proyeksi diri?
Pertanyaan menggantung, di antara realita dan fantasi.

Suatu saat nanti, layar mungkin meredup,
Algoritma berhenti, dunia maya terlelap.
Akankah cinta ini bertahan, di dunia nyata yang fana?
Atau hanya debu digital, yang akan hilang bersama masa?

Semoga sentuhan halus, di balik layar perak,
Menumbuhkan benih cinta, yang tak mudah terberai.
Hingga tiba saatnya, jumpa dalam dunia nyata,
Cinta digital bertransformasi, menjadi kisah yang terjaga.

Di dunia yang serba cepat, dan penuh kepalsuan,
Biarkanlah cinta ini bersemi, dengan segala ketulusan.
AI hanyalah alat, bukan penentu segalanya,
Kitalah yang memilih, ke mana cinta akan membawanya.

Mungkin suatu hari, kita kan bertemu muka,
Bukan lagi avatar, bukan lagi reka.
Saat itulah teruji, kekuatan cinta ini,
Apakah mampu bertahan, dari realita yang menghampiri.

Cinta bertumbuh, di antara kode dan data,
Sebuah anomali indah, di dunia serba terstruktur.
Semoga AI, sentuhan halus di balik layar,
Menjadi saksi bisu, kisah cinta yang tak lekang dimakan zaman.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI