Jantungku berdebar, frekuensinya membumbung tinggi,
Melebihi menara seluler di puncak tertinggi.
Notifikasi dunia lenyap, sirna dalam sekejap,
Terhapus oleh senyummu, hadirmu yang mendekap.
Layar ponsel redup, tak lagi kupandang,
Cahaya matamu lebih terang, menawan dan gemilang.
Jari-jemari yang lincah menari di atas kaca,
Kini memilih menggenggam tanganmu, terasa hangat dan nyata.
Sinyal kehidupan maya perlahan menghilang,
Berganti dengan gelombang kasih yang datang menyerang.
Bukan lagi algoritma cinta yang kurangkai,
Tapi debar dada, bisikan mesra, yang tak terwakili.
Mode pesawat hatiku nonaktif saat bersamamu,
Terputus dari hiruk pikuk, bisingnya waktu.
Tak ada lagi pesan singkat, panggilan tak terjawab,
Hanya ada kita, dalam sunyi yang penuh kerinduan terungkap.
Aplikasi kencan kubiarkan membeku dan mati,
Sebab cintamu lebih nyata, tak perlu validasi.
Profil daring tak lagi relevan, tak lagi penting,
Karena kaulah satu-satunya, yang hatiku tak ingin berpaling.
Baterai sosial media kubiarkan menipis, lemah,
Energi cintamu mengalir deras, tak pernah surut dan resah.
Status daring tak lagi kutulis, tak perlu kurangkai kata,
Kehadiranmu adalah deklarasi cinta, yang tak bisa didustai.
Pembaruan sistem tak lagi kurindukan,
Cukup pembaruan kasih sayang, setiap detik dan zaman.
Notifikasi cemburu tak lagi kuhiraukan,
Karena hatiku hanya terpaut padamu, dalam ikatan keabadian.
Filter-filter palsu kubuang jauh-jauh,
Kecantikanmu alami, tak perlu polesan yang rapuh.
Efek kamera tak mampu menandingi,
Keindahan jiwamu, yang tulus dan tak terperi.
Mode pesawat hatiku, sebuah penolakan duniawi,
Sebuah undangan untuk menyelami, samudra cintamu yang abadi.
Tak ada lagi gangguan, tak ada lagi interupsi,
Hanya ada kita, dua jiwa yang saling melengkapi.
Kau adalah sinyal terkuat, yang pernah kutangkap,
Kau adalah jaringan cinta, yang tak pernah kulupakan.
Bersamamu, aku merasa aman dan terlindungi,
Dari badai informasi, dari riuhnya dunia yang tak peduli.
Mode pesawat hatiku, sebuah pilihan sadar,
Untuk fokus padamu, untuk mencintaimu tanpa sadar.
Biarlah dunia maya terus berputar dan berganti,
Hatiku tetap dalam mode pesawat, bersamamu selamanya kan bersemi.
Kau adalah kata sandi hati, yang tak bisa diretas,
Kau adalah firewall cinta, yang tak bisa ditembus.
Bersamamu, aku melayang di angkasa kebahagiaan,
Tanpa batas, tanpa akhir, dalam dekap kehangatan.
Mode pesawat hatiku, adalah janjiku kepadamu,
Untuk selalu hadir, untuk selalu ada untukmu.
Dalam suka dan duka, dalam tawa dan air mata,
Cinta kita akan terus bersemi, tak lekang oleh masa.