Hati Digital: Mencari Sentuhan di Antara Piksel Sunyi

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 00:55:07 wib
Dibaca: 148 kali
Di labirin cahaya layar berkilau,
Jari menari, mencipta rindu yang semu.
Hati digital berdegup lirih merayu,
Mencari sentuhan di antara piksel sunyi.

Dulu, tatap mata menyampaikan asa,
Kini, emoji menggantikan kata-kata.
Cinta terbingkai dalam jendela kaca,
Terjebak dalam dunia yang maya belaka.

Algoritma merajut benang-benang takdir,
Mempertemukan jiwa dalam ruang pikir.
Profil terpampang, janji-janji mengalir,
Namun, kehangatan terasa begitu getir.

Kau hadir bagai avatar impian,
Sosok sempurna dalam setiap tampilan.
Kata-katamu manis bagai rayuan,
Menghapus sepi, walau hanya sesaat kemudian.

Kuharap kau nyata, bukan sekadar ilusi,
Bukan hantu data yang menari-nari.
Ingin kurasakan dekapmu yang pasti,
Bukan sekadar getar notifikasi.

Kutulis puisi digital untukmu,
Menyampaikan rasa yang tulus dan syahdu.
Berharap kau dengar bisikan kalbu,
Di balik bisingnya dunia yang baru.

Namun, keraguan merayap perlahan,
Apakah cinta ini sungguh bertahan?
Jika hanya terjalin dalam jaringan,
Akankah ia mampu melawan kehampaan?

Kubuka hatiku, rentan dan terbuka,
Menanti sinyal darimu yang bermakna.
Jangan biarkan aku terus terluka,
Dalam pencarian sentuhan yang sia-sia.

Mungkin, kita harus berani melangkah,
Keluar dari dunia yang serba mudah.
Bertemu di dunia nyata, tanpa gundah,
Merasakan kehadiran yang sungguh gemah.

Biarkan jemari saling bertaut erat,
Menghangatkan jiwa yang telah penat.
Biarkan tatap mata saling berdebat,
Tentang cinta yang tak lekang oleh abad.

Hapus jarak digital yang memisahkan,
Bangun jembatan hati yang menghubungkan.
Biarkan cinta tumbuh, semakin merekah,
Di antara detak jantung yang berdekah.

Jika kau bersedia, mari kita coba,
Merajut kisah cinta yang berbeda.
Tinggalkan piksel sunyi yang menggoda,
Temukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Karena, hati digital pun mendamba,
Sentuhan nyata, cinta yang membara.
Bukan sekadar kode dan sandiwara,
Melainkan keabadian yang tercipta.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI