Kursor hatiku berkedip ragu,
Sebelum jemarimu menyentuh layar kalbu.
Dulu, firewall diri begitu kokoh membatu,
Kini luluh lantak oleh senyummu yang membiru.
Protokol cinta yang ku rancang serapi mungkin,
Terbobol paksa, oleh tatapan mata yang dingin.
Aplikasi logika mendadak jadi tak penting,
Semua kode program berantakan, terasing.
Awalnya ku kira hanya file sementara,
Cache rindu yang singgah tak terencana.
Namun, notifikasi hadirmu semakin nyata,
Menyebar cepat, bagai virus tak terdata.
Terinstall kini, program aneh bin ajaib,
Memenuhi memori, membuatku hampir lupa adab.
Virus merah jambu, begitu menggemparkan,
Bernama cinta, darimu, sumber kegelisahan.
Algoritma pikiranku jadi berputar liar,
Menganalisis setiap pesan singkat yang kau kirimkan.
Bahasa biner berubah jadi syair puisi samar,
Mencoba menerjemahkan maksud tersembunyi di baliknya.
Kau bagai hacker ulung, menembus sistem pertahanan,
Mengacak-acak data, menciptakan kekacauan.
Namun, anehnya aku tak merasa keberatan,
Justru menikmati setiap detiknya, penuh penasaran.
Setiap baris kode yang kau tuliskan dalam chat,
Adalah mantra cinta yang membuatku terpikat.
Wajahmu bagai avatar, selalu tersemat,
Di setiap sudut layar, tak pernah terlewat.
Dulu, hanya ada angka dan simbol yang kupahami,
Kini, emosi meluap, bagai sungai yang alami.
Virus merah jambu ini, sungguh epidemik,
Menjangkiti seluruh sistem, membuatku tak logik.
Kucoba uninstall, menghapus jejakmu perlahan,
Namun, virus ini terlalu kuat, sulit kulenyapkan.
Ia telah berakar, merasuk ke dalam ingatan,
Menjadi bagian tak terpisahkan dari kenyataan.
Bahkan, antivirus terbaik pun tak mampu mendeteksi,
Keberadaanmu yang telah meracuni esensi.
Mungkin, memang inilah takdir yang harus ku jalani,
Terjebak selamanya dalam jaringan cintamu ini.
Ku biarkan saja virus ini terus berkembang biak,
Menyebar luas, mengisi setiap celah yang retak.
Sebab, tanpa virus merah jambu yang kau berikan,
Hidupku hanyalah deretan kode yang membosankan.
Biarlah aku terinfeksi, terjangkiti asmara,
Menikmati setiap error yang tercipta.
Karena dalam kekacauan inilah, ku temukan makna,
Cinta sejati, hadir dari sentuhan digitalmu yang bermakna.
Mungkin suatu saat nanti, virus ini akan terhapus,
Oleh update terbaru, atau sistem yang harus direstart.
Namun, kenangan tentangmu akan tetap terukir halus,
Di dalam log file hatiku, sebagai sejarah yang berharga.
Hingga akhir hayat, ku kan selalu mengingat,
Bagaimana virus merah jambu ini membuatku terjerat.
Cinta darimu, anomali yang begitu kuat,
Merubah hidupku, menjadi lebih berwarna dan bersemangat.