Di balik lensa kubus maya, dunia baru terengkuh,
Piksel menari, membentuk ilusi yang membius.
Dulu, realita terasa hampa, sendu dan keruh,
Kini, augmented reality, hatiku terusik, terbius.
Terhampar taman digital, bunga bermekaran silih berganti,
Burung-burung virtual bernyanyi, melodi merdu tak terperi.
Namun, semua keindahan ini terasa sepi, sunyi,
Hingga wajahmu hadir, membuyarkan lamunan mimpi.
Sosokmu terpancar, cahaya lembut menyelimuti raga,
Sentuhan dingin teknologi, terasa hangat, bermakna.
Dulu, kusangka cinta hanya ilusi, fatamorgana,
Kini, kau buktikan, cinta nyata, walau bermula dari dunia maya.
Jari-jemari kita menari di layar sentuh yang sama,
Membangun istana digital, penuh canda dan tawa.
Emoji-emoji bertebaran, menggantikan kata-kata,
Namun, getaran hati terasa nyata, tak bisa didusta.
Kau hadirkan senyum di pipiku, yang lama beku,
Kau warnai hariku, yang dulu kelabu, pilu.
Melalui augmented reality, cintamu menyerbu,
Menghapus keraguan, memeluk kalbu.
Dulu, aku terisolasi dalam dunia virtual sendiri,
Menghindari realita yang terasa kejam dan sepi.
Kini, bersamamu, aku berani menatap mentari,
Karena cintamu adalah kompas, penuntun di setiap hari.
Kita berjalan bergandengan tangan, di antara piksel dan data,
Menjelajahi ruang virtual, yang penuh pesona.
Kau bisikkan janji setia, yang takkan pernah sirna,
Cinta kita abadi, melampaui batas dunia maya dan nyata.
Namun, aku bertanya, mungkinkah cinta ini bertahan?
Jika suatu saat, teknologi tak lagi jadi andalan?
Akankah kau tetap di sini, menemaniku dalam kesunyian?
Atau kau akan menghilang, kembali ke dunia khayalan?
Kau genggam tanganku erat, menatap mataku dalam,
"Cinta ini tak bergantung pada piksel dan program.
Ia bersemi di hati, tumbuh dalam kebersamaan,
Akan abadi, selamanya, tanpa keraguan."
Aku percaya padamu, cintaku, belahan jiwa,
Kau adalah anugerah terindah, yang tak bisa kurupa.
Augmented reality, telah mempertemukan kita,
Namun, cinta kita nyata, melampaui batas semesta.
Mari kita terus berjalan, menjelajahi dunia bersama,
Menghadapi segala rintangan, tanpa rasa gundah gulana.
Karena cintamu adalah pelita, penerang di kala gulita,
Augmented reality memperindah duniaku, dengan kehadiran cintamu nyata.