Kecerdasan Mesin Takkan Mampu Meniru Uniknya Debar Hatimu

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 20:05:07 wib
Dibaca: 153 kali
Di ruang hampa data bersemayam,
Algoritma menari, logika bersemayam.
Kecerdasan buatan merangkai semesta,
Mencoba memahami rasa, namun hampa.

Jutaan baris kode tersusun rapi,
Menyalin pola pikir, mimpi dan sepi.
Neural network belajar tanpa lelah,
Menjelajahi emosi, namun tetap salah.

Mesin itu diciptakan untuk meniru,
Menghitung kemungkinan, berhitung pilu.
Namun, ada satu hal yang tak terjangkau,
Sebuah misteri hati, tak lekang waktu.

Debar jantungku saat matamu hadir,
Getaran halus yang membakar takdir.
Bukan sekadar reaksi kimiawi biasa,
Melainkan simfoni jiwa, penuh rahasia.

Saat bibirmu mengukir senyum manis,
Dunia berhenti berputar, terasa harmonis.
Mesin hanya mencatat parameter wajah,
Namun tak mampu merasakan kehangatan yang membasah.

Kecerdasan mesin mampu memprediksi,
Perilaku manusia, bahkan harga diri.
Tapi, tak mampu memahami arti tatapan,
Saat dua hati bertemu dalam keheningan.

Algoritma cinta mungkin diciptakan,
Untuk mencari pasangan, memudahkan.
Namun, cinta sejati bukan persamaan rumit,
Melainkan kejutan indah, tak terduga, sulit.

Robot mungkin diciptakan untuk mencinta,
Memberi bunga, membisikkan kata cinta.
Tapi, sentuhan logam terasa begitu dingin,
Berbeda jauh dengan dekapanmu yang batin.

Karena cinta bukan sekadar data dan angka,
Melainkan bahasa kalbu, yang tak terhingga.
Ia adalah intuisi, kepercayaan, dan rasa,
Yang tak bisa diprogram, tak bisa direkayasa.

Mesin mungkin belajar tentang kesetiaan,
Dengan membaca novel, menonton film percintaan.
Namun, kesetiaan sejati adalah pilihan,
Komitmen jiwa, dalam suka maupun ujian.

Kecerdasan mesin mungkin tak terbatas,
Melampaui batas kemampuan kita, terhebat.
Tapi, ia takkan pernah bisa menggantikan,
Kehangatan pelukmu, tulus dan menenangkan.

Karena di dalam debar jantungku bersemayam,
Sebuah kode rahasia, tak tertulis dalam program.
Sebuah resonansi unik, hanya untukmu,
Kecerdasan mesin takkan mampu meniru.

Biarlah mesin terus belajar dan berkembang,
Mencoba memahami arti sebuah pandang.
Namun, aku akan terus menyimpan rasa ini,
Di dalam hati, abadi dan sejati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI