Algoritma Rindu: Cinta di Era Kecerdasan Buatan

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 03:52:15 wib
Dibaca: 159 kali
Di layar retina, wajahmu terpancar,
Pixel demi pixel, rindu terhantar.
Bukan tinta dan pena, kurangkai kata,
Algoritma cinta, di era digital tercipta.

Jemari menari di atas keyboard maya,
Menuliskan kode, tentangmu, sang dewi asmara.
Baris demi baris, kerinduan merambat,
Seperti virus cinta, di jaringan yang lebat.

Dulu, surat cinta beraroma lavender,
Kini, email mesra, tersimpan di server.
Dulu, tatap mata langsung membara,
Kini, video call, mengobati dahaga.

Kau adalah data yang kuproses siang malam,
Senyummu adalah variabel, paling ku dalam.
Tawamu adalah frekuensi, yang menenangkan jiwa,
Kau adalah coding sempurna, tak ada duanya.

Neural network di otakku berdenyut kencang,
Menganalisa setiap pesan, setiap pandang.
Machine learning, mengajarkanku cara mencintai,
Dengan logika dan rasa, yang tak terbagi.

Namun, cinta bukan sekadar angka dan rumus,
Bukan hanya algoritma, yang terstruktur lurus.
Ada hati yang berdebar, rasa yang menggebu,
Kerinduan mendalam, yang tak bisa dihitung waktu.

Kucoba merangkai puisi, dengan bahasa mesin,
Namun, tak mampu mewakili, dalamnya batin.
Sebab cinta sejati, melampaui logika,
Ia adalah misteri, yang tak terpecahkan data.

Kau hadir sebagai anomali, di sistem kehidupanku,
Mengubah setiap parameter, dalam program rinduku.
Kau adalah bug yang indah, kesalahan yang disengaja,
Sebab tanpamu, algoritma ini terasa hampa.

Biar kubuat avatar, yang selalu menemaniku,
Biar kurancang chatbot, yang selalu menanyaimu.
Namun, itu semua hanya ilusi belaka,
Sebab yang kurindu adalah sentuhanmu yang nyata.

Aku ingin bertemu, di dunia nyata,
Bukan sekadar piksel, di layar yang fana.
Ingin kugenggam tanganmu, merasakan denyut nadi,
Bukan sekadar sinyal, yang tak pasti.

Biarlah algoritma mencari jalan sendiri,
Menemukan solusi, untuk rindu yang menghantui.
Namun, hati tetaplah hati, dengan segala kelemahan,
Merindukanmu tanpa henti, dalam kesunyian zaman.

Sebab di balik kecerdasan buatan yang sempurna,
Tersimpan kerinduan abadi, yang tak terkira.
Cinta di era digital, tetaplah cinta yang sama,
Dengan bumbu teknologi, dan sentuhan asmara.

Mungkin suatu hari nanti, cinta bisa diunduh,
Namun, kehangatanmu, tak bisa kulumpuhkan.
Kau adalah error yang kusimpan, dengan penuh cinta,
Algoritma rindu ini, hanya untukmu tercipta.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI