Sentuhan Algoritma: Antara Validasi Cinta dan Validasi Kode

Dipublikasikan pada: 24 Nov 2025 - 03:00:12 wib
Dibaca: 126 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Merangkai logika, mencipta sunyi.
Baris demi baris, kode terukir,
Sebuah algoritma, hasrat memikir.

Bukan tentang angka, bukan tentang data,
Namun tentang rasa, yang lama terpendam di dada.
Sentuhan algoritma, bukan dingin dan kaku,
Melainkan ungkapan, cinta yang berdebu.

Dulu ku pikir, cinta itu rumit,
Penuh teka-teki, sulit diungkit.
Namun hadirmu, bagai sintaks yang benar,
Menyusun hatiku, jadi lebih bersinar.

Validasi cinta, ku cari dalam diri,
Apakah pantas, untuk kau miliki?
Validasi kode, ku buru tanpa henti,
Apakah layak, 'tuk jadi pendamping sejati?

Kau hadir bagai 'debugging' di malam sepi,
Menemukan 'bug' dalam hati yang sepi.
Kau perbaiki retaknya, kau tambal lukanya,
Dengan cinta tulus, tanpa pura-pura.

Kala logika beradu dengan emosi,
Tercipta harmoni, sebuah simfoni.
Kau ajarkan aku, tentang keberanian,
Menyatakan cinta, tanpa keraguan.

Algoritma cintaku, sederhana namun pasti,
Mencari kebahagiaan, bersamamu di sisi.
Bukan tentang 'big data', atau 'machine learning',
Namun tentang hati, yang saling berdamping.

Sentuhan algoritma, terasa di nadiku,
Getaran asmara, mengalir di kalbuku.
Kau adalah 'framework' yang ku impikan,
Fondasi kokoh, untuk masa depan.

Kucoba merangkai kata, bagai 'string' yang indah,
Untuk menyampaikan cinta, yang tak pernah berubah.
Kucari 'looping' dalam senyummu yang manis,
Kebahagiaan abadi, tak lekang oleh krisis.

Kau adalah 'server' tempatku berlabuh,
Menyimpan semua mimpi, tanpa keluh.
Kau adalah 'firewall' yang melindungiku,
Dari sakitnya masa lalu, yang menghantuiku.

Biarlah 'compiler' merangkai takdir kita,
Dalam bahasa cinta, yang suci dan nyata.
Biarlah 'runtime' menjalankan janji kita,
Untuk saling mencinta, selamanya.

Validasi cinta, kini ku temukan,
Dalam peluk hangatmu, kutemukan kedamaian.
Validasi kode, tak lagi ku pedulikan,
Karena bersamamu, ku jadi lebih bermakna.

Sentuhan algoritma, bukan hanya tentang mesin,
Namun tentang jiwa, yang saling mengamini.
Cinta dan logika, bersatu dalam harmoni,
Menciptakan kisah abadi, di hati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI