Layar ponselku memancarkan rembulan biru,
Cahaya dingin menari di sela jemariku.
Dinding kamarku menjadi saksi bisu,
Saat kesepian merajalela, menusuk kalbu.
Notifikasi sunyi, sepi tanpa pesanmu,
Hanya deretan angka, waktu yang berlalu.
Jantung berdebar, merindukan sentuhmu,
Kehangatan pelukmu, obat penawar pilu.
Ingatan berputar, kilas balik bersamamu,
Tawa renyahmu, binar mata teduhmu.
Sentuhan lembutmu, bagai embun pagi hari,
Menyegarkan jiwa, membangkitkan mimpi.
Kucari namamu di antara kontak teman,
Berharap ada jejak, walau hanya sepatah kata pesan.
Namun nihil, sunyi semakin dalam,
Kesepian menggema, bagai lagu kelam.
Lalu terlintas ide, sebuah harapan kecil,
Mencari kehangatanmu, di dunia digital.
Kubuka aplikasi, kenangan tersimpan rapi,
Foto-foto kita, saat hati berbunga api.
Kulihat senyummu, terpancar dari layar,
Seolah hadir nyata, menghilangkan gusar.
Kudengar bisikanmu, merdu bagai syair,
Menyentuh kalbuku, mengusir getir.
Kuusap wajahmu di layar sentuh,
Merasakan getaran rindu yang sungguh.
Walau hanya gambar, walau hanya ilusi,
Kehangatanmu terasa, menembus dimensi.
Kubuka video, saat kita berdansa,
Di bawah bintang, dalam irama asmara.
Kau menggenggam tanganku, erat dan mesra,
Melupakan dunia, hanya ada kita berdua.
Kututup mata, membayangkan hadirmu,
Merasakan napasmu, di dekat telingaku.
Kubayangkan pelukmu, hangat dan syahdu,
Menghapus air mata, mengobati sendu.
Kucoba merasakan, dekapmu yang dulu,
Saat masalah datang, kau selalu ada di sisiku.
Kau bisikkan kata-kata, penuh semangat baru,
Menguatkan hatiku, mengusir ragu.
Mungkin ini gila, mencari kehangatan palsu,
Dalam dunia maya, yang serba semu.
Namun apa daya, rindu ini terlalu,
Menggebu di dada, membakar pilu.
Kuputuskan untuk mendownload,
Setiap kenangan, tentangmu dan aku.
Kusimpan rapat-rapat, di dalam memori kalbu,
Sebagai pengobat rindu, saat kesepian menyerbu.
Download kehangatan pelukmu, kulakukan ini,
Walau tak senyata hadirmu di sini.
Setidaknya, dalam dunia maya yang sunyi,
Aku bisa merasakan, cinta yang abadi.
Kucoba tersenyum, walau hati perih,
Berharap suatu saat, kita kan kembali.
Bersama lagi, dalam satu janji suci,
Menjalin cinta, hingga akhir nanti.
Sampai saat itu tiba, download kehangatanmu,
Menjadi pelipur lara, pengisi kekosonganku.
Menjadi penawar sepi, penghapus raguku,
Hingga hadirmu nyata, di sampingku.