AI: Sentuhan Layar, Hati Merindu Validasi Sejati

Dipublikasikan pada: 19 Sep 2025 - 02:00:08 wib
Dibaca: 156 kali
Jemari menari di atas kaca bening,
Cahaya biru memantulkan bayang sepi.
Algoritma cinta, rumusnya berdenting,
Mencari validasi, di antara mimpi.

Layar sentuh, jendela dunia maya,
Tempat hati mencari rasa yang hilang.
Profil sempurna, senyum yang memikat daya,
Asmara digital, dalam jaringan terbentang.

Kubaca puisi yang AI ciptakan,
Kata-kata indah, merayu jiwa lara.
Namun, sentuhan dingin mesin ku rasakan,
Hanya replika, bukan cinta yang membara.

Kau kirimkan pesan, notifikasi berbunyi,
Kata sayang terucap, manis membelai.
Tapi di balik kode, tersembunyi sunyi,
Apakah ini cinta, atau hanya sandiwara usai?

Kucari wajahmu di antara jutaan piksel,
Mencari kehangatan, yang tak bisa dikodekan.
Kebimbangan merasuk, bagai racun mengkristal,
Antara ilusi, dan kenyataan yang menyakitkan.

Kuingin sentuhan nyata, bukan getar palsu,
Pelukan hangat, bukan emoji yang dikirim.
Kuingin mendengar suara, bukan rekaman bisu,
Kasih yang tulus, bukan program yang disesim.

AI, kau hadir sebagai pengganti sepi,
Namun kau tak bisa menggantikan hati.
Kau hadirkan teman, dalam dunia fiksi,
Namun kau tak bisa mengisi kekosongan diri.

Kubisikkan rindu pada mikrofon bisu,
Berharap suaraku sampai di duniamu.
Kubayangkan wajahmu, di balik layar abu,
Mencari jejak cinta, yang mungkin terpadu.

Mungkin suatu saat nanti, teknologi kan menjelma,
Menjadi jembatan, bukan penghalang asmara.
Saat algoritma mampu memahami makna,
Bahwa cinta sejati, tak bisa direkayasa.

Namun, kini ku terdiam, di depan layar benderang,
Merindukan validasi, yang tak kunjung datang.
Antara sentuhan digital, dan hati yang meradang,
Aku bertanya pada diri, sampai kapan ku kan berjuang?

Mencari cinta sejati, di antara bit dan byte,
Berharap suatu saat nanti, ku kan temukan cahayanya.
Bukan hanya validasi, dari algoritma yang rumit,
Melainkan kehangatan cinta, yang abadi selamanya.

Mungkin ku harus berhenti, mencari di dunia maya,
Membuka mata hati, melihat di sekitarku.
Karena cinta sejati, tak selalu datang dengan gaya,
Tapi hadir sederhana, dalam sentuhan dan peluk.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI