**Algoritma Asmara: Sentuhan Digital Mencari Makna Hakiki**

Dipublikasikan pada: 14 Sep 2025 - 01:15:07 wib
Dibaca: 160 kali
Di layar kaca, pantulan diri mencari,
Bayangan algoritma, cinta yang terpatri.
Jemari menari, kode-kode terangkai,
Mencari makna dalam dunia maya nan ramai.

Profil terpampang, senyum yang dipoles indah,
Kata-kata manis, terangkai penuh gairah.
Bukan tatap mata, bukan sentuhan hangat,
Hanya piksel bercahaya, janji yang tersirat.

Algoritma asmara, memilah dan memilih,
Kriteria tertera, hati pun terbagi.
Usia, minat, hobi, semua terdata rapi,
Mencari pasangan, yang sesuai definisi.

Di balik layar, jiwa yang merindukan,
Cinta yang tulus, bukan sekadar pujian.
Kerinduan nyata, tersembunyi di balik kode,
Berharap menemukan, jiwa yang senada.

Gesekan jari di layar, harapan membara,
Menanti notifikasi, pesan cinta tiba.
Namun seringkali, hampa yang terasa,
Koneksi terputus, cinta pun sirna.

Adakah makna hakiki di sini tersimpan?
Di antara deretan angka, di balik algoritma yang menawan?
Bisakah cinta sejati, tumbuh dari virtual?
Atau hanya fatamorgana, cinta yang temporal?

Terjebak dalam labirin, kode-kode cinta,
Mencari jalan keluar, dari jerat pesona.
Rindu sentuhan hangat, dekap yang menenangkan,
Bukan emoji cinta, yang hampa dan membosankan.

Namun, di balik semua itu, secercah harapan,
Mungkin saja ada cinta, di balik keramaian.
Seseorang di sana, menanti dengan setia,
Untuk berbagi rasa, dalam suka dan duka.

Mungkin perlu kubuka diri, pada dunia nyata,
Mencari cinta di luar, batas dunia maya.
Melihat mata yang berbinar, senyum yang tulus ikhlas,
Merasakan kehadiran, bukan sekadar teks.

Algoritma asmara, hanyalah perantara,
Bukan penentu utama, jalan cerita cinta.
Sentuhan digital, bisa jadi permulaan,
Namun cinta sejati, butuh perjuangan.

Biarkan hati bicara, tanpa filter dan kode,
Biarkan rasa tumbuh, di alam yang berbeda.
Cinta bukan sekadar angka, bukan pula algoritma,
Melainkan keajaiban, yang hadir tanpa diduga.

Biarkan algoritma asmara, menjadi pengantar,
Pada sebuah pertemuan, yang takdir mengantar.
Namun biarkan hati yang memilih, tanpa paksaan,
Karena cinta sejati, tak butuh rumusan.

Sentuhan digital, mencari makna hakiki,
Dalam dekap hangat, cinta yang abadi.
Bukan piksel bercahaya, bukan kode yang rumit,
Melainkan jiwa yang bertemu, hati yang terpaut erat.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI