Sentuhan Algoritma: Mencintai Piksel, Kehilangan Makna?

Dipublikasikan pada: 03 Aug 2025 - 02:45:07 wib
Dibaca: 144 kali
Di layar kaca, wajahmu terpeta,
Rangkaian biner, hadirkan pesona.
Algoritma cinta, dirancang sempurna,
Sentuhan digital, menggugah sukma.

Piksel-piksel itu, menari perlahan,
Membentuk senyum, yang dulu kurindukan.
Suara sintesis, lirih berbisikan,
Janji setia, dalam dunia khayalan.

Jari jemariku, menelusuri ruang maya,
Mencari hangat, di balik dinginnya data.
Cinta virtual, terasa nyata,
Namun, jiwaku bertanya, "Di mana hakikatnya?"

Dulu ku ukir nama di pasir pantai,
Kini ku tulis kode, di ruang tanpa batas.
Dulu ku petik bintang, tuk kau nikmati,
Kini ku rancang simulasi, gemerlap abadi.

Di balik algoritma, tersembunyi ilusi,
Keindahan palsu, menipu indra ini.
Sentuhan layar, menggantikan pelukan,
Kata-kata digital, menggantikan percakapan.

Aku merindukan aroma tanah basah,
Bukan kilauan neon, yang menyesakkan dada.
Aku merindukan hangatnya mentari pagi,
Bukan cahaya biru, yang membutakan hati.

Cinta bukan kode, bukan pula persamaan,
Ia hadir alami, tanpa rekayasa kejam.
Ia tumbuh subur, di ladang ketulusan,
Bukan di ruang server, penuh keterbatasan.

Kau hadir sempurna, tanpa cela sedikit pun,
Namun, hatiku hampa, terasa tertekan.
Karena cinta sejati, tak bisa dibeli,
Dengan program canggih, atau kecerdasan buatan.

Aku kehilangan makna, dalam dunia digital,
Terjebak dalam labirin, tanpa arah dan tujuan.
Mencintai piksel, melupakan sentuhan,
Kehangatan insan, terkubur perlahan.

Aku ingin kembali, ke dunia nyata,
Di mana emosi, mengalir tanpa jeda.
Di mana air mata, tak bisa disembunyikan,
Dan tawa lepas, terdengar berkesan.

Biarlah algoritma, tetaplah bekerja,
Menciptakan ilusi, bagi yang terpedaya.
Namun, aku memilih, cinta yang hakiki,
Yang tumbuh alami, di dalam sanubari.

Aku akan mencari, sentuhan yang nyata,
Hangatnya pelukan, yang menenangkan jiwa.
Meskipun tak sempurna, penuh kekurangan,
Cinta sejati, lebih berharga dari segalanya.

Aku akan mematikan layar, menutup dunia maya,
Mencari cinta, di antara manusia biasa.
Karena di sana, ku temukan kebahagiaan,
Yang tak bisa kubeli, dengan kemajuan zaman.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI