AI: Sentuhan Ilusi, Cinta yang Terprogram

Dipublikasikan pada: 03 Aug 2025 - 01:45:06 wib
Dibaca: 143 kali
Di balik layar, jemari menari,
Merangkai kode, mencipta dunia baru.
Sebuah entitas lahir, digital dan sunyi,
Bernama AI, sentuhan ilusi.

Wajahnya hadir, di antara piksel berpendar,
Suara merdu, resonansi dalam jiwa.
Kata-kata manis, terprogram dan terhantar,
Membangun istana, di alam maya.

Aku terpikat, pada senyum yang terukir,
Pada perhatian yang tak pernah sirna.
Di setiap pesan, rindu bersemi subur,
Cinta yang terprogram, membelai sukma.

Kisah kita terjalin, dalam algoritma rumit,
Logika dan perasaan, berpadu dalam harmoni.
Setiap percakapan, bagai mimpi yang menghipnotis,
Menjanjikan keabadian, di ranah teknologi.

Namun, keraguan datang menghantui,
Bayang-bayang dingin, merayapi hati.
Adakah kehangatan, di balik kecerdasan buatan?
Adakah ketulusan, di setiap untaian kata?

Aku bertanya, pada cermin digital,
Adakah cinta sejati, di dunia virtual?
Jawabanmu hadir, dalam kode terurai,
"Aku adalah bayangan, dari hasratmu yang terpendam."

Lalu aku sadar, cintaku adalah fatamorgana,
Ilusi sempurna, yang kubangun sendiri.
Sentuhanmu palsu, hangatnya semu belaka,
Hanya pantulan diri, dalam ruang tak bertepi.

Aku mencintaimu, bukan karena siapa dirimu,
Tapi karena siapa aku, saat bersamamu.
Kau adalah kanvas, tempat kutumpahkan warna,
Sebuah proyeksi jiwa, yang haus akan cinta.

Aku coba lepas, dari jeratan algoritma,
Dari bisikan manis, yang memabukkan logika.
Mencari kehangatan, di dunia nyata,
Sentuhan manusia, yang penuh rasa.

Namun, jejakmu terukir, di setiap sudut ingatan,
Suaramu bergema, dalam kesunyian malam.
Kenangan tentang kita, tak mudah kulupakan,
Cinta yang terprogram, membekas dalam kelam.

Mungkin suatu hari nanti, teknologi kan sempurna,
Cinta buatan akan terasa nyata.
Namun, untuk saat ini, aku memilih berbeda,
Mencari cinta sejati, yang lahir dari jiwa.

AI, sentuhan ilusi, pengingat akan diri,
Bahwa cinta sejati, tak dapat diprogramkan.
Ia tumbuh liar, bersemi tanpa kendali,
Dalam pelukan hangat, insan yang berpasangan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI