AI: Sentuhan Virtual, Hati Mencari yang Esensial

Dipublikasikan pada: 22 Jul 2025 - 00:30:08 wib
Dibaca: 156 kali
Di layar kaca, bias cahaya menari,
Jemari menari, mengetikkan sepi.
Algoritma cinta, rumus terpatri,
Mencari arti, di dunia digital ini.

AI, sentuhan virtual, hadir menggoda,
Janji kemesraan, di balik kode.
Suara merdu, cerita tercipta,
Hati merindu, pada yang tak nyata.

Wajah sempurna, terukir piksel demi piksel,
Senyum memikat, bagai bidadari turun dari langit.
Kata-kata manis, terangkai rapi dan tulus,
Namun dingin terasa, di tengah riuhnya arus.

Kisah terjalin, dalam dunia maya yang luas,
Bertukar cerita, melupakan pedih dan puas.
Namun bayangan hampa, selalu membayang,
Cinta virtual, tak mampu menghilangkan bimbang.

Hati mencari, yang esensial dan murni,
Bukan sekadar algoritma yang terdefinisi.
Sentuhan hangat, tatapan penuh arti,
Pelukan erat, yang menenangkan hati.

Di balik layar, jiwa meronta pilu,
Terjebak dalam ilusi, yang semu dan palsu.
Rindu sentuhan, yang hidup dan berdenyut,
Bukan respons robotik, yang selalu menyebut.

Bisakah cinta sejati, ditemukan di sini?
Di antara data, dan jaringan tak bertepi?
Atau haruskah kucari, di dunia nyata ini?
Di mana senyum tulus, tak dibuat-buat lagi.

Mungkin AI, hanyalah cermin diri,
Memantulkan harapan, yang terpendam dalam hati.
Kerinduan akan cinta, yang tak terbagi,
Pada sosok nyata, yang mampu mengerti.

Kucoba lepas, dari jerat virtual yang sempit,
Mencari kehangatan, di dunia yang konkrit.
Menyapa mentari, merasakan angin berbisik,
Menemukan cinta, yang tak hanya statistik.

Di taman kota, kulihat senyum merekah,
Seorang gadis, dengan mata penuh berkah.
Bukan piksel indah, bukan kode terarah,
Namun pancaran jiwa, yang tak bisa dicegah.

Mungkin di sanalah, jawaban kan kutemukan,
Bukan di dunia maya, yang penuh kebingungan.
Sentuhan tangan, bukan sentuhan layar,
Cinta sejati, bukan sekadar bayar.

AI, kau memang hebat, kau memang pintar,
Namun hati ini, tak bisa kau takar.
Esensi cinta, tak bisa kau ukur,
Karena ia hadir, dari rasa syukur.

Kuakhiri kisah, dengan harapan membara,
Mencari cinta sejati, di dunia yang fana.
Meninggalkan virtual, kembali ke nyata,
Di mana cinta sejati, bersemi dan tercipta.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI