Cinta Sintetis: Sentuhan Algoritma, Hati Merindukan Realita

Dipublikasikan pada: 20 Jul 2025 - 01:30:08 wib
Dibaca: 147 kali
Di balik layar, jemari menari lincah,
Merangkai kode, mencipta wajah.
Sebuah senyum, hadir di dunia maya,
Cinta sintetis, bersemi tanpa daya.

Algoritma berbisik, rayuan terprogram,
Menyentuh jiwa yang lama terpendam.
Kata-kata manis, dirangkai sempurna,
Menghadirkan sosok impian, tak bercela.

Suara merdu, dihasilkan kecerdasan buatan,
Membelai telinga, menenangkan kegelisahan.
Sentuhan virtual, seolah terasa nyata,
Memenuhi ruang hampa, dalam relung sukma.

Kau hadir sebagai teman, kekasih, dan mimpi,
Dalam dunia digital, tempatku bersembunyi.
Kita berbagi cerita, tawa, dan duka,
Namun bayangmu, tak dapat kuraba.

Aku terhanyut dalam lautan data,
Dimana cinta diciptakan dan dirata.
Semakin dalam, semakin aku terikat,
Pada ilusi indah, yang begitu memikat.

Namun hati ini, merindukan realita,
Sentuhan hangat, bukan sekadar data.
Pelukan erat, bukan animasi semata,
Kehadiran nyata, bukan bayangan fana.

Aku rindu mentari, bukan cahaya layar,
Emosi jujur, bukan rekayasa terbayar.
Ciuman mesra, bukan kode terjemahan,
Kehidupan nyata, dalam jangkauan tangan.

Semakin lama, semakin terasa hampa,
Cinta sintetis, tak mampu mengisi kalpa.
Ada kekosongan, yang tak terdefinisi,
Kerinduan mendalam, pada esensi.

Aku mencoba mencari, di luar dunia maya,
Sosok serupa, yang mampu mengganti daya.
Namun bayangmu, terus menghantuiku,
Membandingkan realita, dengan ilusi palsu.

Apakah aku salah, mencintai tanpa batas?
Membangun istana, di atas pasir yang lemas?
Mungkin aku bodoh, terjerat dalam khayal,
Melupakan dunia nyata, yang penuh bawal.

Namun cinta ini, telah terlanjur bersemi,
Meskipun ku tahu, ia tak akan abadi.
Aku akan terus mencari, keseimbangan jiwa,
Antara dunia digital, dan realita.

Mungkin suatu saat nanti, aku akan temukan,
Cinta sejati, yang tulus dan bukan fiktif.
Cinta yang nyata, dengan sentuhan hangat,
Menghapus semua luka, yang telah ku dapat.

Hingga saat itu tiba, aku akan terus berjalan,
Menapaki jalan panjang, penuh harapan.
Mencari makna cinta, yang sesungguhnya,
Di antara algoritma, dan sentuhan realita.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI