Algoritma Asmara: Sentuhan Piksel, Rindu Tanpa Akhir

Dipublikasikan pada: 16 Jul 2025 - 02:30:07 wib
Dibaca: 171 kali
Di layar kaca, wajahmu terpantul samar,
Cahaya biru menari di iris mata yang sayu.
Algoritma asmara mulai berbisik,
Menyusun kode rindu, larik demi larik.

Jemari menari di atas keyboard sunyi,
Menulis pesan singkat, berisi debar di hati.
Emotikon senyum, menggantikan kata terucap,
Menyembunyikan gelisah, di balik avatar yang berkilap.

Sentuhan piksel, pengganti hangatnya pelukan,
Jarak terbentang, namun hati tetap berdekatan.
Koneksi internet, jembatan impian kita,
Menyatukan jiwa, dalam dunia maya yang fana.

Dulu, puisi cinta ditulis di atas kertas,
Kini, baris kode menjadi untaian berbalas.
Dulu, tatapan mata lebih bermakna dari kata,
Kini, notifikasi berdering, tanda cinta berkata.

Kau adalah data, yang tersimpan di memori,
Kau adalah program, yang selalu kurindui.
Kau adalah jaringan, yang menghubungkan kalbu,
Kau adalah sinyal, yang bersemi dalam ragu.

Setiap unggahanmu, adalah bait syair baru,
Setiap komentarmu, adalah nada sendu.
Aku membaca makna, di balik setiap baris,
Mencari jejak cinta, di antara kode yang manis.

Namun, algoritma tak selalu sempurna,
Kadang error datang, membuat hati merana.
Salah paham kecil, bagai virus yang menjalar,
Memutus koneksi, meninggalkan luka yang lebar.

Aku mencoba memperbaikinya, satu per satu,
Menghapus bug di hati, yang membuatmu terpaku.
Mencari solusi, agar cinta kembali menyala,
Agar algoritma asmara, tak lagi berduka lara.

Rindu tanpa akhir, adalah program utamaku,
Mencari celah di hatimu, untuk selalu bersatu.
Meski dunia maya penuh dengan kepalsuan,
Cintaku padamu, adalah ketulusan yang abadi dan berkesinambungan.

Aku ingin bertemu, di dunia nyata yang nyata,
Menyentuhmu dengan hangat, tanpa perantara data.
Membisikkan cinta, di telingamu yang manis,
Menatap matamu, tanpa layar sebagai pembatas.

Biarlah teknologi menjadi saksi bisu,
Bagaimana cinta kita tumbuh, meski berliku.
Karena di balik algoritma yang rumit dan kompleks,
Tersimpan hati yang tulus, mencintai dengan seksama dan sepenuh refleks.

Semoga suatu hari nanti, kita dapat bersama,
Menjalani kisah cinta, tanpa algoritma.
Hanya ada aku dan kamu, dalam harmoni sempurna,
Menyempurnakan rindu, hingga akhir masa.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI