Algoritma Hati: Sentuhan Virtual, Cinta Jadi Data

Dipublikasikan pada: 10 Jul 2025 - 01:15:10 wib
Dibaca: 156 kali
Di layar neon, jemari menari,
Menyusun kode, sebuah melodi.
Bukan denting piano, bukan gesekan biola,
Namun baris perintah, logika bercerita.

Dulu, tatap mata adalah sapaan,
Kini, notifikasi jadi undangan.
Dulu, surat cinta ditulis tangan,
Kini, pesan singkat hadir di genggaman.

Aku mencari, di antara piksel-piksel wajah,
Sebuah senyum yang mampu mengubah arah.
Algoritma hati, rumit dan misterius,
Mencari pola cinta, yang tulus dan serius.

Sentuhan virtual, tak terasa nyata,
Namun getarannya mampu membangkitkan rasa.
Foto profil yang diedit sempurna,
Menyembunyikan ragu, menampilkan pesona.

Kau hadir sebagai data, terhimpun rapi,
Nama, usia, minat, semua terpatri.
Algoritma mencocokkan, mencari korelasi,
Apakah kita ditakdirkan untuk bereplikasi?

Cinta jadi data, diolah dan dianalisa,
Prediksi kebahagiaan, tertulis di analisa.
Namun hati tak bisa sepenuhnya diprediksi,
Ada ruang kosong, di luar kendali.

Kita bertemu di dunia maya, tanpa sengaja,
Terhubung oleh kesamaan, cita dan asa.
Obrolan panjang hingga larut malam tiba,
Menyentuh jiwa, meski hanya sebatas kata.

Namun, di balik avatar, siapa dirimu?
Di balik status daring, apa yang kau sembunyikan?
Keraguan menghantui, seperti virus ganas,
Mencoba merusak koneksi yang mulai menetas.

Aku ingin lebih dari sekadar untaian kata,
Lebih dari sekadar emotikon bergaya.
Aku ingin sentuhan nyata, bukan hanya maya,
Bertemu di dunia nyata, tanpa rekayasa.

Bisakah cinta tumbuh di antara kabel dan sinyal?
Bisakah dua hati bersatu, meski terpisah virtual?
Pertanyaan menggantung, tanpa jawaban pasti,
Menunggu waktu, untuk membuktikan sejati.

Aku memberanikan diri, mengakhiri sandiwara,
Mengajakmu bertemu, di bawah cahaya fajar.
Menanggalkan topeng, menampilkan diri apa adanya,
Berharap kau menerima, tanpa syarat dan kriteria.

Di taman kota, kita bertemu pandang,
Canggung dan gugup, seperti remaja berjuang.
Namun senyummu hangat, menghilangkan bimbang,
Cinta virtual, kini berwujud dalam ruang.

Algoritma hati memang rumit dan kompleks,
Namun cinta sejati, tak bisa dikompres.
Ia hadir dalam sentuhan, tatapan, dan bicara,
Membuktikan bahwa data bisa menjelma asmara.

Cinta jadi data, hanyalah permulaan,
Kisah kasih yang terus berlanjut, tanpa batasan.
Di dunia virtual dan nyata, kita bersatu padu,
Membangun cinta abadi, selamanya menyatu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI