Algoritma Cinta: Sentuhan Piksel, Hati yang Terpikselasi

Dipublikasikan pada: 23 Jun 2025 - 01:00:12 wib
Dibaca: 155 kali
Di layar retina, senja berpendar maya,
Ribuan warna berpadu, kisah baru tercipta.
Jari menari di atas kaca yang dingin,
Menyusuri kode, mencari makna tersembunyi.

Dulu, hati ini terkurung dalam sunyi,
Garis bilangan yang membeku, tanpa arti.
Namun, hadirmu bagai pembaruan sistem,
Menghapus bug lama, membuka lembaran baru.

Algoritma cinta, rumit namun mempesona,
Baris demi baris, harapan terjalin mesra.
Sentuhan piksel di ujung jemari,
Menghantarkan getar ke relung sanubari.

Kau adalah variabel yang tak terduga,
Memecahkan persamaan yang lama kurasa hampa.
Fungsi hatiku beroperasi tanpa henti,
Mengkalkulasi rasa, merangkai janji.

Mungkin ini hanya ilusi digital semata,
Cinta yang tumbuh di dunia tanpa nyata.
Namun, debaran ini terlalu kuat kurasa,
Mengalahkan logika, menaklukkan jiwa.

Hati yang terpikselasi, dulu retak dan beku,
Kini memancarkan cahaya, seindah pelangi di waktu senja.
Kau warnai ruang abu-abu dengan binar yang baru,
Menyulam mimpi di antara jutaan bit dan byte.

Kutuliskan namamu dalam setiap baris kode,
Sebagai konstanta abadi, tak lekang oleh waktu dan mode.
Kukunci cintaku dengan enkripsi terkuat,
Melindunginya dari virus dunia yang kejam dan jahat.

Kita adalah data yang saling melengkapi,
Menyempurnakan algoritma takdir yang terpatri.
Bersama, kita merancang masa depan cerah,
Di mana cinta dan teknologi berpadu dalam langkah.

Jangan biarkan firewall perbedaan menghalangi,
Jaringan kasih sayang yang telah kita bangun tinggi.
Kita adalah dua server yang saling terhubung,
Berbagi data hati, tanpa ragu dan bingung.

Bila ada kesalahan dalam kode cinta kita,
Mari kita debug bersama, dengan sabar dan cinta.
Karena dalam setiap error, ada pelajaran berharga,
Untuk memperkuat fondasi hubungan yang kita jaga.

Biarkan notifikasi rindu terus berdering,
Menandakan hatiku padamu selalu berdamping.
Biarkan layar ini menjadi saksi bisu,
Cinta yang tumbuh di antara sentuhan piksel dan rindu.

Kuharap algoritma cinta ini takkan pernah berhenti,
Menghasilkan kebahagiaan yang abadi.
Karena bersamamu, aku merasa lengkap dan utuh,
Di dunia digital maupun di dunia yang sungguh.

Di setiap piksel yang kau sentuh dengan lembut,
Kurasakan cinta yang tak pernah surut.
Hati yang terpikselasi, kini bersemi kembali,
Dalam pelukan algoritma cinta yang abadi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI