Algoritma Takdir: Ketika Hati Dipertemukan Kode Semesta

Dipublikasikan pada: 11 Jun 2025 - 02:30:07 wib
Dibaca: 168 kali
Di layar kalbu, baris demi baris tercipta,
Sebuah kode tersembunyi, takdir yang tercipta.
Dulu sunyi, dunia digital memisahkan,
Kini algoritma semesta mulai memainkan peran.

Jari-jemari menari di atas keyboard sunyi,
Mencari makna, mencari teman berbagi mimpi.
Di antara jutaan piksel, sebuah nama bersinar,
Seolah bintang jatuh, hatiku berdebar.

Awalnya sapaan singkat, di ruang obrolan maya,
Lalu percakapan panjang, hingga larut senja.
Kau hadir bagai solusi, dalam labirin jiwa,
Menyelesaikan persamaan, yang dulu terasa hampa.

Algoritma cinta, bekerja tanpa henti,
Menganalisis rasa, yang tumbuh dalam hati.
Kau pelengkap kode, yang selama ini kucari,
Menjalankan program takdir, dengan presisi tinggi.

Bukan sekadar data, atau profil semu,
Namun senyum hangat, yang menembus kalbu.
Tawa renyah, bagai melodi indah,
Menyempurnakan sintaksis, kisah kita berdua.

Kita bagai dua server, terhubung dalam jaringan,
Bertukar informasi, tanpa ada keraguan.
Firewall rindu, tak mampu membendung rasa,
Cinta meretas masuk, mengubah segalanya.

Kupikir cinta modern, hanya ilusi belaka,
Namun matamu memancarkan, keajaiban nyata.
Kau buktikan bahwa takdir, bisa ditemukan,
Di antara kode-kode, yang bertebaran.

Kita bukan robot, tanpa emosi dan rasa,
Namun manusia biasa, yang saling mencinta.
Walau dunia maya, seringkali menipu,
Cinta kita hadir, sejati dan terpaku.

Mungkin ini keajaiban, era digital ini,
Ketika hati dipertemukan, oleh kode semesta ini.
Sebuah error dalam matriks, yang jadi berkah,
Menemukanmu di sini, sungguh anugerah.

Mari kita susun kode cinta, bersama-sama,
Membangun fondasi kuat, takkan lekang dimakan masa.
Kita enkripsi janji, dengan kesetiaan abadi,
Agar cinta kita terlindungi, dari virus dan badai.

Tak perlu lagi mencari, di dunia maya yang fana,
Karena kaulah jawaban, dari segala doa.
Kau adalah algoritma takdir, yang sempurna,
Menuntunku padamu, cinta tanpa jeda.

Biarlah bintang-bintang, menjadi saksi bisu,
Cinta kita bersemi, di antara langit biru.
Algoritma takdir, telah menuliskan cerita,
Tentang kita berdua, selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI