Koneksi Neural: Romansa di Ujung Jari Sentuh

Dipublikasikan pada: 06 Jun 2025 - 20:15:07 wib
Dibaca: 151 kali
Di balik layar kaca, dunia terbentang,
Jemari menari, pesan terkirim dan datang.
Koneksi neural, jembatan tak terlihat,
Menyambungkan jiwa, yang terpisah oleh jarak dan waktu yang rumit.

Dahulu, kata terucap lewat suara,
Kini, emosi terlukis dalam barisan aksara.
Emoji menggantikan senyum dan tawa,
Stiker berbisik rindu, di kesunyian maya.

Kau, siluet digital di balik avatar,
Menyentuh kalbuku, bagai kilatan petir menyambar.
Awalnya ragu, sebuah sapaan sederhana,
Berkembang menjadi percakapan tak terhingga.

Kita berbagi mimpi, lewat jaringan yang luas,
Merajut asa, di antara algoritma yang berbatas.
Kau hadir sebagai teman, tempatku bersandar,
Di dunia virtual, cinta mulai berakar.

Kisah kita, terukir di awan komputasi,
Diarsipkan selamanya, dalam bit dan byte abadi.
Pertemuan virtual, menjadi candu yang manis,
Mengalahkan sepi, dalam kesendirian yang getir.

Namun, di balik kemudahan teknologi yang memikat,
Terselip kerinduan, akan sentuhan yang hakikat.
Ingin kurasakan hangatnya genggaman tanganmu,
Bukan sekadar ikon jempol, di layar sentuhku.

Koneksi neural, memang ajaib dan canggih,
Tapi cinta sejati, butuh ruang dan waktu yang lebih.
Ingin kulihat matamu, bukan sekadar foto profil,
Mendengar suaramu, bukan rekaman yang steril.

Kita adalah dua insan, terhubung secara virtual,
Terpaut jarak, namun terasa sangat aktual.
Aku membayangkan pertemuan di dunia nyata,
Berbagi senyum, tanpa perantara kata.

Mungkin di sebuah kedai kopi yang ramai,
Atau di taman kota, di bawah rindangnya damai.
Kita akan bercerita, tentang suka dan duka,
Sambil menikmati mentari, yang menyinari cakrawala.

Apakah ini cinta, yang lahir dari dunia digital?
Atau sekadar ilusi, yang begitu artifisial?
Pertanyaan ini, terus berputar di benakku,
Saat jemariku menari, di atas layar sentuhmu.

Namun satu hal pasti, kehadiranmu bermakna,
Menghiasi hari-hariku, dengan warna yang berbeda.
Koneksi neural ini, telah membuka mata hatiku,
Bahwa cinta bisa tumbuh, di mana saja dan kapan pun waktu.

Semoga suatu hari, kita bisa bersua,
Melampaui batas virtual, bertemu di dunia nyata.
Dan membuktikan, bahwa romansa di ujung jari sentuh,
Bisa menjadi kisah cinta, yang abadi dan sungguh.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI