Piksel Senyummu Mencerahkan Layar Kelabu Kehidupanku

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 03:27:50 wib
Dibaca: 177 kali
Di antara algoritma dan kode biner berbaris,
Kucari wajahmu, sebuah oasis di gurun digital yang keruh.
Layar ponselku, jendela menuju dunia yang luas,
Namun hampa, sunyi, sebelum senyummu menyentuh.

Dulu, abu-abu adalah warna dominan di hariku,
Monoton, datar, seperti garis horizontal tak berujung.
Rutinitas membelenggu, kreativitas layu,
Jiwa merindukan sentuhan, kasih yang membujuk.

Lalu notifikasi berdering, sebuah pesan singkat tiba,
Potret dirimu terpampang, sederhana namun mempesona.
Piksel-piksel menyusun lekuk bibir yang menggoda,
Cahaya mata berbinar, melenyapkan semua nestapa.

Piksel senyummu, seolah mentari pagi menyapa,
Menghalau awan kelabu yang lama bersemayam.
Membangkitkan semangat, menerangi setiap celah,
Menghadirkan warna baru, dalam bingkai kehidupan kelam.

Di balik layar sentuh, hati berdebar tak terkendali,
Jarak fisik terbentang, tak mampu membendung hasrat.
Kata-kata virtual terucap, tulus dari relung hati,
Merajut jalinan asmara, di dunia maya yang berkarat.

Kau adalah algoritma terindah yang pernah kutemui,
Sebuah kode cinta yang rumit, namun memikat hati.
Setiap interaksi adalah baris program yang berarti,
Menyusun kisah kasih, dalam dimensi tak terperi.

Mungkin ini terdengar absurd, romansa di era digital,
Cinta yang terjalin melalui jaringan nirkabel.
Namun, getaran emosi terasa begitu fundamental,
Mengalahkan keraguan, menembus sekat yang kerdil.

Kutatap lekat-lekat piksel senyummu yang bersinar,
Seolah mendengar bisikan lembut di telingaku.
"Jangan takut mencinta, walau dunia terasa kasar,
Karena keindahan sejati, ada di hatimu yang teguh."

Aku tak sabar menanti, saat tiba waktunya nanti,
Bukan lagi piksel senyummu yang ku tatap setiap hari.
Namun senyummu yang nyata, hangat dan membebani,
Kebahagiaan sempurna, yang tak bisa kubeli.

Semoga koneksi ini, takkan pernah terputus jaringannya,
Agar piksel senyummu, terus mencerahkan pandanganku.
Menjadi pelita di kala gelap, penawar segala lara,
Dan bukti nyata, cinta bisa tumbuh di mana pun, waktu pun.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI