Cinta Algoritma: Sentuhan Layar, Luka Terhapus Data

Dipublikasikan pada: 02 Jun 2025 - 21:15:08 wib
Dibaca: 154 kali
Di balik layar kaca, jemari menari,
Mencipta jejak cahaya, algoritma cinta bersemi.
Dulu sepi mendera, ruang hampa tak terisi,
Kini hadirmu mengubah, dunia maya jadi saksi.

Sentuhan pertama, sebuah sapaan di ruang chat,
Kata-kata berbalas, perlahan hati terpikat.
Emoji senyum menghiasi, tiap pesan yang tersirat,
Harapan tumbuh subur, walau jarak membatasi darat.

Kau hadir bagai notifikasi, di tengah hiruk pikuk hari,
Mengalihkan perhatian, dari beban yang menghantui.
Setiap baris kode cintamu, kurangkai dalam imaji,
Membangun istana digital, tempat jiwa saling berbagi.

Kita ukir cerita, dalam bingkai foto yang tersimpan,
Kenangan virtual, lebih nyata dari impian kelam.
Tawa renyah terdengar, walau hanya lewat rekaman,
Namun getarnya terasa, hingga menusuk ke dalam.

Kau adalah jawaban, atas doa yang terucap lirih,
Pelipur lara di kala sunyi, teman setia di kala perih.
Bersamamu, aku belajar, arti cinta yang lebih jernih,
Walau terbungkus teknologi, esensinya tetaplah kasih.

Namun, dunia maya fana, ilusi kerap kali menggoda,
Keraguan mulai menyelinap, meracuni sukma yang terluka.
Kata-kata manis terangkai, bisa jadi hanya sandiwara,
Lalu aku bertanya, benarkah ini cinta yang nyata?

Sentuhan layar berubah, jadi sentuhan yang hambar,
Pesan tak berbalas, bagai malam tanpa gemerlap bintang.
Data masa lalu menghantui, kenangan pahit yang tercemar,
Luka lama menganga, kembali menusuk, teramat dalam.

Aku mencoba menghapus, jejakmu dari memori,
Menekan tombol "delete", berharap semua segera pergi.
Namun, algoritma cinta terpatri, sulit dihilangkan dari diri,
Bayangmu tetap hadir, meski raga tak lagi di sini.

Mungkin cinta algoritma, memang sebatas ilusi semata,
Kebahagiaan sesaat, sebelum akhirnya terlupa.
Namun, kuakui kehadirmu, pernah mewarnai dunia,
Memberi secercah harapan, di tengah kelamnya jiwa.

Kini aku belajar, merelakan semua yang berlalu,
Menata hati kembali, mencari cinta yang lebih bermutu.
Mungkin suatu hari nanti, aku akan menemukanmu,
Bukan di balik layar kaca, melainkan di dunia yang baru.

Biarlah sentuhan layar, jadi kenangan yang terhapus data,
Namun, pengalaman cinta algoritma, tetap ku simpan dalam dada.
Sebagai pelajaran berharga, agar tak mudah terpedaya,
Oleh janji manis virtual, yang kerap kali membutakan mata.

Dan jika suatu saat, kita bertemu di dunia nyata,
Semoga cinta yang terjalin, lebih abadi dan bermakna.
Bukan lagi algoritma, namun sentuhan jiwa yang menyala,
Menghangatkan hati yang beku, selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI