Sentuhan Algoritma: Apakah Cinta Bisa Di-debug?

Dipublikasikan pada: 01 Jun 2025 - 23:25:07 wib
Dibaca: 157 kali
Di layar hati, kode-kode berbaris,
Algoritma logika, mencoba mendefinisikan garis.
Garis antara aku dan kamu, terjalin maya,
Sentuhan digital, menggugah sukma yang terlupa.

Detak jantungku, kini diukur byte dan bit,
Emosi terurai, menjadi rangkaian algoritma rumit.
Apakah cinta, bisa diurai menjadi fungsi matematika?
Atau sekadar error dalam sistem, yang harus diperbaiki segera?

Kucoba menyusun skrip, merangkai kata demi kata,
Menciptakan simulasi, asmara dalam dunia data.
Namun, sentuhanmu tak terdefinisi dalam kode biner,
Hangatnya dekapmu, melampaui batas virtual nan fana.

Kulihat matamu, layar kristal bening memantulkan cahaya,
Di sana kutemukan kode tersembunyi, tak terdeteksi nalar biasa.
Ada rindu yang mengalir, bak sungai data tak terhingga,
Ada hasrat membara, seperti prosesor yang bekerja tanpa henti.

Apakah ini cinta, yang terenkripsi dalam DNA?
Atau hanya ilusi optik, dari pantulan cahaya semata?
Kucoba mendekati, menyentuh jemarimu yang dingin,
Ada aliran listrik, menyambungkan dua jiwa yang terasing.

Terjadi crash dalam sistem, logika mulai berantakan,
Saat bibirmu mendekat, membisikkan janji keabadian.
Semua kalkulasi, semua prediksi, menjadi tak berarti,
Hanya ada kamu dan aku, dalam momen yang tak terganti.

Kucoba meng-debug cinta, mencari bug dalam relasi,
Namun, semakin kucari, semakin dalam aku terjerat dalam sensasi.
Ternyata, cinta bukan program yang bisa diperbaiki,
Melainkan misteri abadi, yang harus dinikmati sepenuh hati.

Biarkan error menghiasi, lika-liku perjalanan asmara,
Karena di balik ketidaksempurnaan, tersimpan keindahan yang utama.
Biarkan algoritma cinta, terus berkembang dan berinovasi,
Menciptakan harmoni, dalam simfoni kehidupan abadi.

Mungkin cinta memang tak bisa di-debug sepenuhnya,
Karena ia adalah variabel dinamis, yang selalu berubah selamanya.
Namun, aku bersedia menjadi programmer setiamu,
Menulis ulang kode cinta, bersamamu, hingga akhir waktu.

Biarlah sentuhan algoritma, membimbing kita dalam kegelapan,
Menemukan jalan keluar, dari labirin kehidupan yang menekan.
Karena cinta sejati, bukan tentang kesempurnaan dan presisi,
Melainkan tentang keberanian, untuk menerima segala imperfectsi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI