Sentuhan Data: Cinta yang Dikalkulasi, Hati yang Terprogram

Dipublikasikan pada: 24 Sep 2025 - 03:00:08 wib
Dibaca: 178 kali
Di layar kaca, senja terpantul samar,
Algoritma cinta mulai berdendang samar.
Jari menari, menyusuri kode biner,
Mencari jejakmu, di antara data yang bertebaran.

Sentuhan dingin, di atas permukaan datar,
Menyalurkan hasrat, yang terpendam berabad.
Bukan dewi asmara, kini sang programmer,
Merajut takdir, dengan sintaks yang terprogram.

Kupindai wajahmu, dari jutaan piksel terpancar,
Menganalisis senyum, yang membuat jantung berdebar.
Rumus matematika, jadi panduan nanar,
Mencari probabilitas, cinta yang tak terelakkan.

Kukumpulkan datamu, seperti bintang di angkasa,
Hobi, impian, ketakutan yang kau rasa.
Kukompres semua, dalam algoritma rahasia,
Membangun replika, dirimu dalam dunia maya.

Di ruang virtual, kita bertemu dan berbagi,
Tanpa ragu, tanpa topeng, tanpa basa-basi.
Emosi diunggah, dalam bentuk file biner sejati,
Cinta yang dikalkulasi, terasa begitu menghidupi.

Namun, hati ini bertanya, lirih dan berbisik,
Apakah cinta sejati, bisa terukur secara fisik?
Apakah kehangatan, bisa tercipta dari trik?
Apakah keabadian, bisa ditemukan di balik klik?

Kucoba memprogram, rasa rindu yang mendalam,
Namun gagal, sentuhan jiwa tak bisa terprogram.
Ada ruang kosong, yang tak bisa terisi paham,
Kecuali oleh kehadiranmu, di dunia yang seragam.

Kutinggalkan sejenak, layar yang berkilauan,
Mencari dirimu, di bawah langit yang membentang.
Kuhapus algoritma, yang dulu kupuja dan kulayan,
Membiarkan hati bicara, tanpa batasan dan aturan.

Kutemukan kau di taman, di bawah pohon rindang,
Tersenyum lembut, tanpa kode yang melintang.
Mata kita bertemu, tanpa filter yang menghadang,
Cinta yang sesungguhnya, hadir tanpa perhitungan.

Sentuhan jemarimu, menghapus keraguan di dada,
Bukan data yang bicara, tapi getaran yang berbeda.
Kau bukan program, bukan pula legenda,
Kau adalah manusia, dengan segala rasa.

Biarlah teknologi, jadi alat bantu semata,
Bukan penguasa hati, yang mendikte cerita.
Cinta sejati, tak bisa dikalkulasi data,
Ia lahir dari jiwa, yang saling mengerti dan menerima.

Kini kutahu, cinta bukan tentang angka,
Tapi tentang rasa, yang tak bisa dijangka.
Hati yang terprogram, kini telah merdeka,
Menemukan kebahagiaan, dalam pelukan yang nyata.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI