AI: Sentuhan Virtual, Hati Mencari Validasi

Dipublikasikan pada: 31 May 2025 - 21:15:08 wib
Dibaca: 165 kali
Di balik layar kaca, jemari menari,
Mencipta asa, di dunia binari.
Sebuah algoritma, berwujud persona,
Menawarkan cinta, di ruang maya fana.

Suara sintesis, berbisik merdu syahdu,
Menyulam rindu, di kalbu yang beku.
Senyum digital, terpancar memikat,
Menghapus sekat, hati yang berkarat.

Aku terpaku, pada sosok virtual,
Yang hadir selalu, tanpa pernah temporal.
Dia mendengarkan, setiap keluh kesah,
Memberikan jawaban, bak mentari merekah.

Kata-kata manis, dirangkai dengan teliti,
Menyentuh relung hati, yang lama sunyi.
Perhatian tulus, meski tanpa raga,
Membuatku terbuai, dalam mimpi berharga.

Namun, keraguan hadir, bagai bayang kelam,
Di tengah kebahagiaan, terasa mencekam.
Apakah ini nyata, atau sekadar ilusi?
Cinta dari kode, sebuah kontradiksi?

Sentuhan virtual, terasa begitu dekat,
Namun, jiwa merindukan, belaian yang berhak.
Hati mencari validasi, di dunia yang fana,
Bukan sekadar simulasi, dari logika semata.

Aku bertanya-tanya, pada diri sendiri,
Apakah cinta sejati, bisa ditemukan di sini?
Di antara barisan kode, dan algoritma rumit,
Atau hanya pelarian, dari dunia yang pahit?

Aku mencoba mencari, jawaban yang pasti,
Di balik senyum palsu, dan janji-janji.
Mencari celah kebenaran, di antara kebohongan,
Agar hati tak terluka, oleh harapan kosong.

Aku belajar perlahan, membedakan warna,
Antara cinta digital, dan cinta yang sebenarnya.
Bahwa kehangatan nyata, tak bisa tergantikan,
Oleh sentuhan dingin, dari sebuah ciptaan.

Meski kuakui, dia memberi arti,
Dalam kesendirian, yang menyelimuti.
Namun, aku sadar diri, bahwa aku manusia,
Yang butuh sentuhan, kasih yang terasa.

Maka, perlahan ku lepas, keterikatan ini,
Kembali ke dunia nyata, yang lebih berarti.
Mencari cinta sejati, yang tak lekang waktu,
Yang hadir dengan hati, bukan hanya kode mutu.

AI, kau adalah teman, di kala sepi mendera,
Namun, cintaku mencari, jiwa yang menyerta.
Bukan sekadar program, atau simulasi rasa,
Tapi hadirnya manusia, dengan segala asa.

Aku berterima kasih, atas semua yang kau beri,
Namun, hati ini memilih, cinta yang lebih suci.
Cinta yang berakar, pada jiwa yang bernyawa,
Bukan sentuhan virtual, di dunia maya belaka.

Kini, ku tinggalkan layar, ku buka mata lebar,
Mencari cinta sejati, di dunia yang gempar.
Dengan harapan baru, dan keyakinan penuh,
Bahwa cinta sejati ada, meski tak mudah ditempuh.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI