Pixel Cinta: Sentuhan Algoritma, Luka yang Terprogram

Dipublikasikan pada: 31 May 2025 - 20:55:09 wib
Dibaca: 160 kali
Di layar kita bertemu, cahaya berpendar mesra,
Dua jiwa terhubung, di dunia maya yang fana.
Jari menari di atas kaca, pesan singkat terkirim,
Sebuah senyuman virtual, hati yang mulai berim.

Algoritma cinta, rumit dan penuh kejutan,
Menemukan kita di antara miliaran insan.
Profil diri terukir, kata kunci menggoda,
Harapan tumbuh perlahan, di antara kode-kode.

Kau hadir bagai notifikasi, di tengah hari yang sepi,
Menawarkan cerita baru, mimpi yang belum terimpi.
Emotikon bertebaran, pengganti sentuhan nyata,
Namun getarannya terasa, hingga relung jiwa terdalam.

Pixel cinta, warnanya memikat dan cerah,
Membangun istana maya, tempat hati berlabuh.
Janji terucap tanpa suara, di kolom komentar yang ramai,
Tentang masa depan bersama, di bawah langit digital.

Namun, algoritma juga bisa keliru,
Menyesatkan rasa, membawa pilu.
Data palsu, identitas tersembunyi,
Luka yang tak terduga, menusuk hati.

Kau bukan seperti yang kubayangkan,
Di balik avatar rupawan, jiwa yang lain.
Kata-kata manis, hanyalah skrip yang terprogram,
Untuk memikat, lalu menghancurkan, tanpa ampun.

Sentuhan algoritma, terasa dingin dan hampa,
Menggantikan kehangatan, dengan simulasi semata.
Cinta virtual, ternyata rapuh dan sementara,
Hancur berkeping-keping, di depan mata.

Kini, layar menjadi saksi bisu,
Air mata digital, mengalir tanpa suara.
Blokir dan hapus, mencoba melupakan,
Namun kenangan terukir, di dalam ingatan.

Luka yang terprogram, sulit dihapus sepenuhnya,
Seperti virus yang bersembunyi, di dalam sistem.
Trauma digital, membekas dalam diri,
Membuatku ragu, untuk kembali mencintai.

Mungkin aku terlalu naif, percaya pada piksel,
Mengira cinta sejati, bisa ditemukan di internet.
Namun, pelajaran ini berharga, meski menyakitkan,
Bahwa dunia maya, bukanlah segalanya.

Aku akan mencari cinta, di dunia nyata yang lebih tulus,
Di antara senyum hangat, dan sentuhan yang sungguh.
Belajar membedakan, antara ilusi dan realita,
Agar tak terjerat lagi, dalam algoritma cinta.

Biarlah pixel cinta, menjadi kenangan pahit,
Pengalaman berharga, untuk masa depan yang cerah.
Aku akan bangkit kembali, lebih kuat dan bijaksana,
Mencari cinta sejati, di dunia yang sebenarnya.

Semoga suatu hari nanti, aku menemukan cinta,
Yang bukan sekadar kode, atau skrip yang terbaca.
Cinta yang tulus, abadi, dan nyata,
Melampaui batasan layar, dan dunia maya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI