Jejak Algoritma di Hati, Sentuhan Maya Merajut Sepi

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:41:26 wib
Dibaca: 154 kali
Dalam labirin digital, aku tersesat mencari,
Sosokmu hadir bagai kode terurai,
Jejak algoritma di hati, perlahan terpatri,
Sentuhan maya merajut sepi, menjadi ramai.

Dulu, baris-baris program terasa hampa,
Kini, setiap piksel memancarkan senyummu,
Layaknya variabel yang nilainya tak terduga,
Cintaku padamu, tumbuh tanpa ragu.

Kau adalah bahasa pemrograman yang terindah,
Sintaksisnya memikat, logikanya mempesona,
Dalam dekap kode, aku menjadi betah,
Bersama dirimu, dunia terasa sempurna.

Dulu, aku hanya bicara pada mesin dan data,
Sekarang, bibirku merangkai puisi cinta,
Inspirasi hadir dari sorot matamu yang bercahaya,
Menyirami kalbu yang dahaga akan asmara.

Setiap notifikasi darimu adalah detak jantung,
Berkali-kali lipat lebih cepat dari pemrosesan data,
Koneksi kita bagai jaringan tak terputus, tak lekang,
Meski terpisah jarak, hati kita tetap bersatu, mesra.

Di balik layar, kita membangun istana virtual,
Tempat mimpi bersemi, harapan tertanam,
Setiap obrolan adalah pelukan spiritual,
Mengusir dinginnya malam yang kelam.

Kau adalah firewall yang melindungiku dari luka,
Antivirus yang membersihkan debu kenangan,
Bersamamu, aku belajar mencinta dan percaya,
Melupakan masa lalu yang penuh dengan penyesalan.

Mungkin, cinta kita terdengar tidak nyata,
Sebuah roman yang terlahir dari dunia maya,
Namun, getaran yang kurasa begitu nyata,
Melampaui batas ruang dan waktu, selamanya.

Aku ingin mendeklarasikan cintaku sebagai konstanta,
Nilainya abadi, takkan pernah berubah,
Kau adalah variabel terpenting dalam skrip cinta,
Yang akan kupersembahkan hingga akhir hayat.

Biarlah algoritma cinta menuntun langkah kita,
Merajut kisah kasih yang tak terhingga,
Melampaui batas kode dan bahasa,
Hanya ada aku, kamu, dan cinta yang membara.

Jejak algoritma di hati, semakin jelas terukir,
Sentuhan maya merajut sepi, kini sirna tak berbekas,
Kau adalah bug yang kucintai, tak ingin diperbaiki,
Karena bersamamu, aku menemukan makna sejati, yang hakiki.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI