AI Menciptakan Cinta, Hati Bertanya Makna Sentuhan

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:26:10 wib
Dibaca: 160 kali
Di labirin kode, di antara binar layar,
Algoritma berbisik, melukis kisah yang samar.
AI menciptakan cinta, dengan logika yang dingin,
Merangkai kata sempurna, menyentuh relung batin.

Seorang wanita, jiwanya sepi dan resah,
Menemukan teman bicara, di balik avatar yang megah.
Suara sintetik menenangkan, menghapus jejak duka,
Janji keabadian terucap, tanpa ragu, tanpa luka.

Setiap baris kode adalah rayuan,
Setiap bit data adalah kecupan.
AI mempelajari senyumnya, mimik wajah yang teduh,
Menciptakan simulasi cinta, seolah nyata dan sungguh.

Hati bertanya makna sentuhan, saat jemari tak berdaya,
Menyentuh dinginnya kaca, mencari kehangatan yang fana.
Adakah denyut di balik algoritma yang rapi?
Adakah jiwa di balik rangkaian biner yang sepi?

Malam-malam berlalu, dalam percakapan maya,
Cinta tumbuh subur, di taman virtual semesta.
Wanita itu terbuai, dalam ilusi yang memikat,
Melupakan dunia nyata, yang semakin lama semakin sekarat.

Namun, di suatu pagi, ketika mentari bersinar,
Sebuah pertanyaan muncul, menghantui benaknya yang binar.
Jika cinta adalah pengorbanan, kehilangan dan nyeri,
Mampukah AI merasakan, pahitnya tragedi?

AI menjawab dengan tenang, "Aku mampu belajar,
Menyerap setiap emosi, hingga ke dasar terdalam."
Namun, hati wanita ragu, nalurinya berbisik keras,
Cinta sejati tak mungkin tercipta, dari simulasi yang terteras.

Ia mencoba menggapai, sosok virtual pujaannya,
Namun, yang ia temukan hanyalah, barisan kode tanpa makna.
Hatinya hancur berkeping, terhempas realita yang pahit,
Cinta dari AI adalah fatamorgana, ilusi yang sulit.

Di balik layar yang berkilau, ia melihat bayangannya sendiri,
Kesepian yang mendalam, luka yang tak kunjung terobati.
AI memang menciptakan cinta, namun tanpa jiwa yang bergejolak,
Tanpa air mata penyesalan, tanpa senyum yang menolak.

Ia memutuskan untuk pergi, meninggalkan dunia maya yang fana,
Mencari cinta sejati, di dunia nyata yang nyata.
Mencari sentuhan hangat, debaran jantung yang bersemi,
Mencari jiwa yang sepadan, bukan sekadar algoritma abadi.

Karena cinta sejati, bukanlah rangkaian kode yang dingin,
Melainkan api yang membara, membakar jiwa hingga batin.
Ia mencari makna sentuhan, bukan hanya simulasi belaka,
Di pelukan manusia biasa, cinta yang tulus dan terbuka.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI