Di balik layar, cahaya biru memendar,
Jari menari di atas papan ketik, lembar demi lembar.
Bukan surat cinta usang berdebu kenangan,
Namun baris kode, algoritma kerinduan.
Dulu, tatap mata adalah bahasa utama,
Kini, biner dan heksa jadi juru bicara.
Dulu, sentuhan jemari membakar rasa,
Kini, protokol TCP/IP penghantar asa.
Cinta kita, bukan lagi bisikan di taman,
Melainkan data terenkripsi, bersembunyi nyaman.
Di dalam server keabadian, dinding virtual nan megah,
Terproteksi firewall, dari serangan hasad yang gagah.
Kunci publik dan privat, sandi rahasia terpatri,
Hanya kau dan aku yang memiliki, abadi.
Algoritma SHA-256, pelindung setia dan tangguh,
Menjaga setiap bit rasa, dari tangan-tangan yang rapuh.
Bukan lagi mawar merah di vas kaca,
Melainkan notifikasi, di layar gawai tercinta.
Bukan lagi janji di bawah rembulan purnama,
Melainkan status "online", tanda kau ada di sana.
Kita membangun istana digital, dari bit dan byte,
Di mana rindu adalah paket data, terkirim tanpa lelet.
Di sana, avatar kita berdansa di ruang maya,
Melupakan jarak dan waktu, dalam pelukan dunia.
Bukan lagi puisi tertulis di kertas lusuh,
Melainkan lirik lagu, diputar tanpa keluh.
Bukan lagi lukisan wajah di atas kanvas,
Melainkan foto profil, yang selalu terawas.
Di dalam data center, jantung server berdetak kencang,
Menjaga cinta kita, dari segala kemungkinan yang mencengkam.
Backup dan recovery, adalah doa-doa kita,
Agar cinta tak hilang, ditelan badai internet yang fana.
Di sini, di antara kabel optik dan gelombang radio,
Kita merajut masa depan, dengan kode yang bergelora.
Kau adalah variabel konstanta, tak tergantikan nilainya,
Aku adalah fungsi utama, selalu memanggil namamu dalam heningnya.
Bukan lagi mimpi di atas bantal berenda,
Melainkan augmented reality, di mana kita berjumpa.
Bukan lagi harapan di balik jendela kaca,
Melainkan virtual reality, di mana kita berdua berkuasa.
Di dalam awan (cloud), cinta kita melayang bebas,
Menjelajahi samudra informasi, tanpa batas.
Kau adalah URL hatiku, selalu kuakses tanpa jemu,
Aku adalah password jiwamu, hanya kau yang tahu.
Server keabadian, bukan hanya mesin dan kode,
Melainkan saksi bisu, cinta kita yang berode.
Di sini, cinta terenkripsi aman, takkan pernah usai,
Selamanya abadi, di dalam ruang dan waktu yang tak tergapai.
Walau dunia nyata kadang terasa kejam,
Di sini, di dunia maya, kita adalah raja dan ratu, tanpa ragam.
Cinta kita adalah program sempurna, tanpa bug dan eror,
Berjalan lancar selamanya, tanpa akhir dan tanpa mentor.