Algoritma Rindu: Hati Dipindai, Cinta Tak Terbeli

Dipublikasikan pada: 16 Nov 2025 - 02:30:08 wib
Dibaca: 151 kali
Di layar retina, wajahmu terpindai,
Jejak digital, di ruang maya abadi.
Algoritma rindu, bekerja tak terhindari,
Menyusuri data, mencari simetri.

Pikiran terstruktur, layaknya kode biner,
Logika mencerna, setiap sentuhan jemari.
Namun hati bergejolak, melampaui definisi,
Sebuah anomali, dalam sistem yang presisi.

Dulu kutulis barisan kode, sempurna terstruktur,
Kini jemariku gemetar, merangkai kata cinta.
Database kenangan, terukir selamanya,
Senyummu, tawamu, bagai virus bahagia.

Cinta tak terbeli, bukan komoditas pasar,
Tak bisa diunduh, atau dikopi semata.
Ia tumbuh organik, dari tatapan pertama,
Dari percakapan larut, di bawah rembulan purnama.

Algoritma mencari, pola dan korelasi,
Namun cinta adalah chaos, sebuah singularitas.
Tak terpetakan, tak terprediksi,
Keindahannya terletak, pada ketidakpastiannya.

Kucoba meredam, gejolak emosi ini,
Menekan tombol 'delete', 'uninstall' rasa.
Namun semakin kupaksa, semakin ia menjadi,
Sebuah program latar belakang, yang terus bekerja.

Bukan angka dan data, yang kuinginkan lagi,
Bukan kecerdasan buatan, pengisi hari-hari.
Namun kehangatan nyata, dekapan yang pasti,
Sentuhan lembut, yang tak bisa dikalkulasi.

Kucoba mematikan, semua notifikasi,
Menjauh dari dunia virtual, yang memenjarakan diri.
Mencari keaslian, di balik lapisan teknologi,
Menemukanmu, di dunia nyata, bukan ilusi.

Biarlah algoritma bekerja, dengan caranya sendiri,
Menganalisis data, mencari kesamaan hati.
Namun cinta sejati, takkan pernah terganti,
Oleh barisan kode, atau kecerdasan buatan ini.

Karena cinta adalah, bahasa universal jiwa,
Melampaui batasan bahasa, dan logika semata.
Ia adalah error indah, dalam sistem yang sempurna,
Bukti bahwa hati, tak bisa diprogram sepenuhnya.

Kubiarkan diriku, hanyut dalam arus rindu,
Tak perlu lagi filter, atau algoritma palsu.
Karena cintamu adalah, kode sumber asliku,
Yang menyempurnakan diriku, sepenuhnya utuh.

Mungkin suatu hari nanti, teknologi kan mati,
Dan semua data lenyap, tanpa bekas berarti.
Namun cinta kita, akan abadi selamanya,
Terukir dalam hati, tak lekang oleh masa.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI