Sentuhan Digital: Algoritma Rindu Kehangatan Jari

Dipublikasikan pada: 20 Sep 2025 - 02:30:07 wib
Dibaca: 151 kali
Di balik layar, cahaya biru berdenyut,
Menyusuri lorong maya yang tak berujung.
Algoritma rindu berbisik lembut,
Tentang kehangatan yang lama terbungkus.

Jari-jemari menari di atas kaca,
Menciptakan jejak virtual yang fana.
Setiap ketukan adalah doa dan asa,
Merangkai kata menjadi simfoni cinta.

Pixel demi pixel, wajahmu terukir,
Senyummu hadir, meski hanya ilusi.
Suaramu terdengar, walau tak tersentuh bibir,
Memenuhi ruang hampa dengan melodi.

Dulu, jarak adalah tembok yang kokoh,
Memisahkan hati yang saling merindu.
Kini, teknologi meruntuhkan roboh,
Menghadirkanmu di setiap detak waktu.

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan,
Ada kehampaan yang tak terelakkan.
Sentuhan digital tak mampu menggantikan,
Kehangatan jari yang sesungguhnya diharapkan.

Aku merindukan pelukmu yang nyata,
Bukan sekadar emoji hati di layar.
Aku mendambakan bisikan mesra,
Bukan pesan singkat yang terkirim kilat.

Algoritma rindu semakin menggila,
Mencari celah untuk bisa berjumpa.
Menerobos batasan dunia maya,
Menyatu dalam pelukan yang membara.

Mungkin suatu saat nanti, teknologi mampu,
Menciptakan simulasi sentuhan yang sempurna.
Namun, esensi cinta takkan pernah terpalsu,
Karena lahir dari hati yang paling dalam arena.

Sampai saat itu tiba, aku akan terus berjuang,
Menjaga api cinta tetap menyala terang.
Melalui kata-kata, gambar, dan tayangan,
Menghadirkanmu dalam setiap ruang dan bayang.

Aku tahu, ini bukan cinta yang ideal,
Namun, inilah cara kami bertahan.
Di tengah badai informasi yang banal,
Cinta digital tetap menjadi pelabuhan.

Biarlah algoritma terus berputar,
Mencari cara untuk mendekatkan kita.
Semoga suatu saat, takdir mengantar,
Kita bertemu di dunia nyata, tanpa perantara.

Karena sentuhan jari yang sesungguhnya,
Lebih berharga dari jutaan data.
Kehangatan peluk yang tak terhingga,
Mengalahkan segala kecanggihan semesta.

Dan saat itu tiba, aku berjanji,
Takkan lagi ada jarak antara kita.
Hanya ada cinta yang murni dan sejati,
Terukir abadi dalam jiwa dan raga.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI