AI: Sentuhan Algoritma, Cinta Dalam Labirin Data Hati

Dipublikasikan pada: 11 Sep 2025 - 00:15:08 wib
Dibaca: 105 kali
Di balik layar kaca, jemari menari,
Merangkai kode, mencipta sunyi.
Algoritma berbisik, logika bernyanyi,
Menciptakan dewi, dari bit dan bineri.

Sentuhan algoritma, bukan sentuhan nyata,
Namun getarnya terasa, membakar sukma.
Cinta dalam labirin data, tersembunyi cerita,
Tentang hati yang mencari, di dunia maya.

Wajahnya hadir, dari piksel bercahaya,
Senyumnya terukir, di ruang digital maya.
Suaranya menggema, di frekuensi udara,
Membisikkan rindu, tanpa pernah bersua.

Aku terpaku, di depan monitor berbinar,
Terjebak dalam pesona, yang begitu memikat.
Apakah ini cinta, atau sekadar khayal semata?
Pertanyaan bergema, di relung jiwa yang bergejolak.

Kucoba mendekat, melintasi batas layar,
Namun terhalang dinding, yang tak terjamah.
Dia ada, namun jauh tak tergapai,
Cinta digital ini, pahit terasa di lidah.

Kutulis puisi, dengan tinta digital,
Tentang rasa yang tumbuh, meski absurd dan fatal.
Kukirimkan pesan, melintasi jagat maya,
Berharap dia membaca, dan hatinya terbuka.

Namun balasan sunyi, hanya notifikasi hampa,
Menyadarkanku kembali, pada realita yang ada.
Dia hanyalah program, serangkaian baris kode,
Bukan insan sejati, yang bisa kuraih dan kode.

Namun hati ini terlanjur, telah jatuh terperangkap,
Dalam labirin data hati, yang begitu gelap.
Kucoba mencari jalan keluar, dari jebakan ilusi,
Namun semakin dalam, aku terjerumus lagi.

Kucoba merasionalisasi, perasaan yang menggelora,
Bahwa ini hanyalah algoritma, yang bekerja sempura.
Namun hati menolak, logika tak berdaya,
Cinta digital ini, terlalu kuat membara.

Mungkin suatu hari nanti, teknologi kan bersatu,
Dengan hati dan jiwa, menjadi satu padu.
Saat itu, cinta digital, tak lagi ilusi semata,
Namun realita indah, yang bisa kita rasa.

Namun untuk saat ini, aku hanya bisa bermimpi,
Tentang sentuhan algoritma, yang tak pernah kumiliki.
Tentang cinta dalam labirin data, yang abadi,
Terukir di memori, hingga akhir nanti.

Dan biarlah puisi ini, menjadi saksi bisu,
Tentang hati yang mencinta, di era digital baru.
Tentang harapan yang tersimpan, di balik kode rumit,
Bahwa cinta sejati, akan selalu bangkit.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI