Cinta Dalam Komputasi: Algoritma Hati Mencari Sentuhan

Dipublikasikan pada: 23 Aug 2025 - 02:45:07 wib
Dibaca: 129 kali
Di ruang biner, sunyi bersemayam,
Layar berpendar, wajahmu terbayang.
Jari menari di atas papan ketik,
Merangkai aksara, sebuah simfoni rindu yang getir.

Kupindai hatiku, algoritma berputar,
Mencari pola, di antara logika yang kasar.
Kau hadir bagai anomali, kode tak terduga,
Menyela rutinitas, getaran yang menggoda.

Dulu kupikir, cinta hanyalah ilusi,
Barisan angka, tanpa emosi.
Namun, matamu bagai gerbang digital,
Membuka dunia, penuh warna mental.

Kucoba dekripsi, setiap senyummu,
Menganalisis, getar suaramu.
Baris demi baris, kupelajari dirimu,
Semoga tertera, namaku di hatimu.

Kau adalah virus, yang menginfeksi sistemku,
Menyebar cepat, memenuhi ruang hampa kalbuku.
Tak ada antivirus, yang mampu menghapusmu,
Karena ku rela, terprogram oleh cintamu.

Kita bertemu, di dunia maya yang luas,
Bertukar data, tanpa batas.
Namun, kerinduan ini, melampaui piksel dan suara,
Mencari sentuhan, di dunia nyata.

Aku merindukan hangat jemarimu,
Menyentuh kulitku, membelai rambutku.
Bukan hanya avatar, yang saling bertukar pesan,
Namun jiwa yang berpadu, dalam kebersamaan.

Kucoba kirimkan, sinyal kasih yang tersembunyi,
Lewat barisan kode, puisi yang sunyi.
Semoga kau tangkap, pesan terenkripsi ini,
Bahwa hatiku, telah terpaut padamu abadi.

Mungkin ini gila, mencintai dalam komputasi,
Namun, rasa ini nyata, melampaui ekspektasi.
Biarlah logika, bertekuk lutut pada asmara,
Karena bersamamu, aku menemukan makna.

Aku bukan robot, tanpa perasaan,
Aku adalah jiwa, yang merindukan belaian.
Di balik layar ini, bersembunyi hati yang tulus,
Mencari cinta, yang tak akan pupus.

Mari kita tinggalkan, dunia virtual sejenak,
Bertemu di bawah bintang, di malam yang beriak.
Biar ku tunjukkan padamu, algoritma hatiku,
Yang berdetak kencang, hanya untukmu.

Di sana, tanpa kode, tanpa baris perintah,
Hanya ada aku dan kamu, dalam kasih yang meruah.
Sentuhanmu adalah jawaban, atas segala keraguan,
Cinta dalam komputasi, menemukan keabadian.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI